Rumah Kita Bakal Tampung Barang yang Diangkut Lewat Tol Laut

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, Budi menegaskan jika Rumah Kita akan terbangun pada Januari 2017 mendatang.

oleh Dewi Divianta diperbarui 07 Nov 2016, 15:55 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2016, 15:55 WIB
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meninjau Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, Senin (7/11/2016).
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi meninjau Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, Senin (7/11/2016).

Liputan6.com, Karangasem - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menegaskan jika rencana pemerintah menggarap tol laut tak lain untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. ‎

"Untuk tol laut, saya pikir ada satu kondisi di mana kita harus meningkatkan produktivitas, karena yang namanya tol laut itu tujuannya adalah mengurangi disparitas harga antara timur dan barat. ‎Tol laut ada yang ke timur, ke Natuna dan lain sebagainya," tutur Budi saat meninjau Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali, Senin (7/11/2016).

Ia menjelaskan, saat ini di kawasan timur belum bisa maksimal lantaran belum adanya pedagang di daerah tersebut.‎ Padahal, Budi melanjutkan, setelah dibawa barang-barang tersebut harus didistribusikan secara bertahap agar masyarakat mendapatkan harga yang baik.

"Kemarin kami sudah bertemu dengan Menteri BUMN. Nanti masing-masing tempat, 5 sampai 10 tempat akan dibuat semacam Rumah Kita. Rumah Kita itu adalah rumah yang mengelola barang-barang yang diangkut kapal laut," ucap Budi.

Ia melanjutkan, sebagai contoh nantinya di Maumere itu akan ada Rumah Kita. Rumah Kita di Maumere nantinya memiliki fungsi menerima barang-barang yang ada di sana untuk sebagian didistribusikan di Maumere dan sebagian lagi diteruskan oleh ASDP ke kota-kota yang lain.

"Sebaliknya, Rumah Kita juga punya tugas untuk menampung barang-barang yang ada dari kabupaten tersebut yang akhirnya menjadikan barang balik ke Jakarta," tutur Budi.

Jika tak ada aral melintang, Budi menegaskan jika Rumah Kita akan terbangun pada Januari 2017 mendatang. Bersamaan dengan hal tersebut, untuk meningkatkan produktivitas juga akan ada tambahan tiga rute baru.‎

‎Tiga rute baru tersebut yakni Sumatera bagian barat mulai Padang sampai Sibolga. Rute kedua di antara Pulau Kalimantan dan Sulawesi. "Jadi, Sulawesi sebelah barat dan Kalimantan sebelah Timur. Rute ketiga nanti langsung ke Maluku," ujarnya.

Budi tak menampik jika pengembangan rute baru itu berkaitan dengan peningkatan pariwisata Indonesia, khususnya Bali. ‎"Rute Mandalika, Yogyakarta dan Bali. Mandalika akan diisi di yang akan datang menjadi ikon baru. Oleh karenanya, kita akan memastikan mana pelabuhan dan lapangan terbang yang akan diperbaiki. Tapi kita melihat Pulau Bali ini harus kita jaga supaya traffict-nya jangan berlebihan," ucap dia.

"Oleh karenanya, saya memastikan di titik-titik simpul Padangbai ini apa yang terjadi, dan ini akan menjadi feedback kita. Cara bagaimana kita memberikan dukungan logistik tanpa menimbulkan masalah," ucap Budi.

Ia melanjutkan, nantinya pelabuhan pariwisata akan terus dikembangkan lantaran hal itu merupakan tulang punggung masyarakat Bali dalam konteks industri pariwisata.‎ (Dewi Divianta/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya