Sukseskan Tol Laut, Menhub Diusulkan Berikan Subsidi Logistik

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bakal mengkaji ulang program tol laut.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 29 Okt 2016, 16:25 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2016, 16:25 WIB
20161025-Tol-Laut-IA6
Petugas berjaga didekat KM Caraka Jaya Niaga III-4 yang digunakan sebagai kapal tol laut logistik Natuna di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (25/10). Tol Laut tersebut bertujuan menekan disparitas harga di Natuna. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tengah mengevaluasi program tol laut. Salah satu yang dievaluasi oleh Menteri Perhubungan adalah rute yang sudah direncanakan.

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengungkapkan, untuk menyukseskan tol laut seharusnya pemerintah memberikan subsidi kepada barang yang diangkut.

"Jadi subsidi itu diberikan bukan ke operator, tapi ke barang, ini akan lebih efektif untuk menurunkan harga di Indonesia Timur," kata Djoko saat berbincang dengan Liputan6.com‎, Sabtu (29/10/2016).

Dia mencontohkan, subsidi yang lebih efektif itu diberikan dengan konsep seperti subsidi ke PT Kereta Api Indonesia‎ (Persero). Subsidi yang diterapkan diberikan ke penumpang dengan cara menjadikan tiket kereta lebih murah.

"Subsidi-subsidi barang tol laut ini paling tidak diberikan untuk bahan-bahan sembako dan bahan bangunan," tegasnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bakal mengkaji ulang program tol laut yang sudah dicanangkan. Evaluasi ini dilakukan karena Budi Karya melihat beberapa hal terkait rute tol laut yang sudah dicanangkan sebelumnya tidak efisien.

"Tol laut kita evaluasi, memang yang terjadi ada enam rute sesuai program, tetapi kita lihat itu tidak efektif," kata Budi Karya.

Tidak efektifnya beberapa rute itu, menurut dia, karena sudah dilalui perusahaan swasta. Untuk itu ia justru mendorong swasta meningkatkan kapasitas di rute tersebut.

"Rute-rute yang ada rivalitas dengan swasta itu kita akan hapus, dan anggarannya kita alihkan ke rute yang belum ada pelayarannya sama sekali," papar dia. (Yas/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya