Rehabilitasi Lokalisasi Dolly, Kemenperin Beri IKM Bantuan Mesin

Sejak 2014, Kemenperin telah membantu pelatihan pembuatan sepatu kepada warga di kawasan lokalisasi Dolly di Putat Jaya, Sawahan, Surabaya.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Des 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 16 Des 2016, 17:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memfasilitasi pemberian bantuan mesin dan peralatan untuk industri kecil menengah (IKM) di Surabaya, Jawa Timur. Hibah ini guna meningkatkan daya saing dan produktivitas IKM serta menumbuhkan wirausaha baru di dalam negeri.

“Cukup banyak IKM kita masih menggunakan mesin dan peralatan yang sederhana. Di sisi lain, terbatasnya modal menjadi kendala utama IKM untuk melakukan investasi mesin dan peralatan yang baru. Oleh karena itu, pemerintah perlu memberikan bantuan,” ujar Direktur Jenderal IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (16/12/2016).

Mesin dan peralatan yang diserahkan adalah untuk IKM konveksi, batik dan alas kaki, yang meliputi mesin obras sebanyak tiga unit, mesin neci tiga unit, mesin jahit 22 unit, mesin pengering sepatu, shoelast sepatu pria dan beberapa mesin lainnya. “Pemberian ini sebagai tindak lanjut dari bimbingan teknis yang kami lakukan tahun lalu,” lanjut dia.

Menurut Gati, langkah ini juga sebagai salah satu upaya untuk merehabilitasi bekas kawasan lokalisasi Dolly di Putat Jaya, Sawahan, Surabaya. Sejak 2014, Kemenperin telah membantu pelatihan pembuatan sepatu kepada warga setempat.

‎Selain itu, sekaligus diharapkan memenuhi target penumbuhan wirausaha baru untuk industri kecil sebanyak 20 ribu dan industri menengah sekitar 4.500 unit hingga 2019. ‎

"Ternyata hasilnya bagus sekali. Maka kali ini, kami berikan alatnya agar mereka berkegiatan positif dan dapat menghasilkan,” tutur dia.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini‎ mengapresiasi program Kemenperin ini karena pelaku IKM di Surabaya akan memiliki kesempatan besar untuk semakin menumbuhkan usahanya.

Apalagi, di Kota Pahlawan ini terdapat lebih dari 3.000 IKM, yang mayoritas usahanya di sektor jasa dan perdagangan. “Untuk itu, kami akan mendorong home industry yang ada ke sektor garmen, kerajinan dan sepatu,” jelasnya.

Bahkan, Risma memastikan, Surabaya akan memiliki banyak sentra IKM yang bisa menjadi pusat oleh-oleh untuk wisatawan lokal dan mancanegara. “Saat ini, kami sudah siap mewujudkannya. Memang tidak mudah, karena dimulai dari nol. Tetapi ini sudah on the track seiring Surabaya sudah menjadi destinasi kapal pesiar,” tandas dia.(Dny/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya