Liputan6.com, Jakarta Masyarakat memberikan tanggapan yang berbeda-beda terhadap desain uang rupiah baru yang diluncurkan oleh Bank Indonesia pada 19 Desember 2016. Salah satunya adalah mengenai desain uang rupiah baru yang mirip dengan mata uang China, yuan. Â
Menteri Kooordinator Bidang Perekonomian Damin Nasution pun ikut angkat bicara. Menurut dia, seharusnya desain tidak perlu dipermasalahkan. Masyarakat seharusnya lebih melihat ke faktor fundamental, seperti penguatan nilai tukar rupiah terhadap mata uang lain dibanding desain.
"Sudah-lah dibilang mirip apa, tidak apa, yang penting kursnya baik," ujar Darmin usai menggelar acara hari ulang tahun di kantornya, Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, dalam akun Twitternya, Penasihat Senior Bidang Ekonomi Bursa Efek Indonesia (BEI) Poltak Hotradero juga berkomentar soal uang rupiah baru tersebut. Ia menampilkan desain uang rupiah baru dengan euro.
"Duit rupiah baru desain warnanya mirip duit euro. Tapi duit euro memang tidak pernah ada gambar orang. Adanya gambar gapura dan jembatan," tulis dia dalam akun Twitternya.
Ia menambahkan dalam akun Twitternya, euro sengaja tidak ada gambar orang atau tokoh karena uang itu digunakan oleh beberapa negara, jadi untuk menjaga netralitas. Euro dicetak dan diedarkan hanya oleh Bank Sentral Eropa. Badan ini bersifat independen terhadap pemerintah anggota Uni Eropa pengguna euro.
Ia menyebutkan, uang rupiah baru warnanya lebih soft dan desain lebih segar. Bahkan, uang rupiah baru lebih sulit dipalsukan. (Fik/Gdn)