‎Menteri PPN Bambang Siap Mundur Jika Jadi Presiden IFAD

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro masih proses pencalonan presiden IFAD.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 12 Jan 2017, 09:30 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2017, 09:30 WIB
Menteri PPN Bambang Brodjonegoro
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro masih proses pencalonan presiden IFAD.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menepis kabar pengunduran dirinya karena masuk dalam bursa calon Presiden Dana Internasional untuk Pengembangan Pertanian (International Fund for Agricultural ‎Development/IFAD). Namun dia siap mundur jika terpilih menjadi pemimpin lembaga tersebut.

"Saya tidak pernah mengajukan pengunduran diri‎," tegas Bambang dalam pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Jakarta, Kamis (12/1/2017).

Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) ini mengaku, masih dalam proses pencalonan Presiden IFAD. Bambang harus bersaing dengan tujuh lawannya dari negara lain.

"Saat ini saya masih proses pencalonan Presiden IFAD dengan tujuh pesaing, yakni tiga kandidat dari Eropa, dua dari Afrika, dan dua dari Amerika Serikat (AS) ," ujar Bambang.

Dalam kampanyenya di Roma, Italia dalam waktu dekat, Bambang akan menyuarakan program-program yang membuat IFAD lebih besar pendanaannya dan fokus pada pengurangan kemiskinan petani maupun nelayan.

Asal tahu saja, IFAD adalah sebuah badan atau lembaga khusus Perserikatan Bangsa-bangsa ‎(PBB) yang didirikan sebagai sebuah lembaga keuangan pada 1977. Misi IFAD memberdayakan masyarakat miskin di
pedesaan dengan tujuan menghapus kemiskinan.

Sasaran IFAD memberdayakan masyarakat miskin pedesaan di negara-negara berkembang untuk mencapai taraf penghidupan yang lebih tinggi dan meningkatkan
ketahanan pangannya.

Jika terpilih, Bambang harus berkantor penuh di Roma setelah Maret 2017. Itu artinya, dia harus melepas jabatannya sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas.

"Kalau terpilih‎ Februari nanti, harus full time di Roma setelah Maret. Jadi ya (resign dari kabinet kerja)," Bambang mengungkapkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya