Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Commonwealth meluncurkan produk baru dengan tajuk AusStudent Study Package. Produk ini memberikan solusi layanan keuangan yang dapat mempermudah persiapan studi pelajar Indonesia di Australia.
Director of Retail Banking Commonwealth Bank Rustini Dewi menjelaskan, Australia merupakan salah satu dari tiga destinasi belajar terfavorit bagi pelajar Indonesia. Berdasarkan data dari Kedutaan Besar Australia di Indonesia, sepanjang tahun 2015, lebih dari 19.300 siswa Indonesia belajar di Australia.
Jumlah ini naik sekitar 7,9 persen dibanding tahun 2014. Selain itu, sepanjang tahun 2016, Kedutaan Besar Australia di Indonesia juga telah menyetujui 95 persen permohonan visa belajar bagi pelajar Indonesia.
Advertisement
Rustini melanjutkan, dalam persiapan sekolah ke luar negeri termasuk ke Australia, para pelajar atau orangtuanya seringkali kerepotan dalam mengurus berbagai hal. Tidak hanya terkait dengan rencana studi tetapi juga layanan keuangan selama di luar negeri.
Baca Juga
"Dengan AusStudent Study Package, akses transaksi keuangan antara orangtua di Indonesia dan anak di Australia akan lebih mudah. Para pelajar pun tidak perlu membawa uang dalam jumlah besar atau travel cheque untuk keperluan selama di luar negeri," jelas dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (12/1/2017).
Commonwealth Bank akan membantu para pelajar untuk memiliki rekening di Commonwealth Bank of Australia sebelum mereka berangkat. Manfaat lain yang ditawarkan AusStudent adalah bebas biaya penarikan tunai bagi orangtua maupun anak yang menggunakan kartu ATM AusStudent di Australia.
Selain solusi layanan keuangan, Commonwealth Bank juga bekerjasama dengan SUN Education Group dalam memberikan manfaat lain berupa konsultasi pendidikan gratis, tes kecakapan Bahasa Inggris-IELTS gratis, bantuan pengurusan visa belajar dan medical check-up.
AusStudent Study Package memiliki dua paket program, yaitu Premium dan Platinum. Untuk program Premium, nasabah harus menempatkan dana sebesar Rp 1 miliar, di mana dari nilai tersebut akan dibagi dua.
Sebesar Rp 500 juta akan dikonversi ke Dolar Australia untuk persiapan keperluan pendidikan, sementara Rp 500 juta lainnya akan bisa digunakan pada semester kedua.
Sementara, untuk program Platinum, nasabah harus menempatkan dana sebesar Rp 1,5 miliar. (Gdn/Ndw)