Sebelum Rekrut CEO Asing, Ini yang Harus Dilakukan BUMN

Wacana menempatkan orang asing di jabatan pimpinan BUMN mengundang banyak perhatian publik

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Jan 2017, 12:23 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2017, 12:23 WIB
Kementerian BUMN.
Kementerian BUMN.

Liputan6.com, Yogyakarta - Wacana menempatkan orang asing di jabatan pimpinan BUMN mengundang banyak perhatian publik. Salah satunya Guru Besar Ilmu Menejemen Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali.

Rhenald mengaku gagasan untuk menempatkan orang asing sebagai CEO BUMN‎ harus dilakukan Kementerian BUMN secara hati-hati. Sebagai perusahaan yang dimiliki pemerintah dan berhubungan langsung dengan masyarakat, berbagai pertimbangan perlu dilakukan.

Saat ini, dia menilai hal yang lebih penting adalah membangkitkan semangat nasionalisme dalam menduniakan perusahaan-peruahaan pelat merah. Terlebih sekarang persaingan sebuah industri semakin ketat.

"Tapi saya kira sebelum melangkah ke sana, kita lebih baik perbaiki sistem. Dan saya kira masih banyak orang-orang kita yang memiliki kemampuan," kata Rhenald di Hyatt Regency, Yogyakarta, Kamis (19/1/2017).

‎Rhenald melihat tujuan pemerintah mewacanakan hal ini memang positif. Saat ini banyak orang-orang di luar negeri memiliki kemampuan untuk memajukan sebuah perusahaan.

Dia mencontohkan, banyak perusahaan luar negeri yang menggunakan jasa orang asing untuk bisa memimpin perusahaannya, seperti Singapore Airlines, Mumbai International Airport, dan lain sebagainya.

‎Meski begitu, apapun yang terjadi, banyaknya orang yang mengkiritik kebijakan ini, dia mengusulkan untuk penerapan kebijakan ini harus lebih komprehensif.

"Tapi kalau situasi sensitif, kita tunda dulu saja lah. Sepanjang orang Indonesia bisa pimpin," tutupnya. (Yas)‎

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya