Komentar Gubernur Bank Sentral AS Tekan Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Kamis pekan ini.

oleh Arthur Gideon diperbarui 19 Jan 2017, 12:55 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2017, 12:55 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Kamis pekan ini. Pelaku pasar menunggu keputusan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). 

Mengutip Bloomberg, Kamis (19/1/2017), rupiah di buka di angka 13.373 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.347 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah berada di kisaran 13.347 per dolar AS hingga 13.384 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih mampu menguat 0,79 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.376 per dolar AS. Patokan tersebut melemah jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.328 per dolar AS.

Nilai tukar dolar AS menguat terhadap beberapa mata uang utama dunia. Penguatan dolar AS ini terjadi setelah Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen mengeluarkan pernyatannya.

Yellen mengatakan bahwa Bank Sentral AS siap untuk menaikkan suku bunga jika perekonomian memang menunjukkan penguatan. Yellen tidak ragu melakukan mengetatkan kebijakan moneter jika akselerasi pertumbuhan ekonomi seperti yang diharapkan.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, rupiah yang sempat menguat di pembukaan Rabu kemarin akhirnya melemah seiring dengan ketidakpastian global yang kembali menjelang pelantikan Trump.

Hari ini, dengan kembalinya penguatan dollar index, rupiah kembali melemah. "Hasil RDG BI ditunggu sore nanti, BI RR rate diperkirakan tetap di 4,75 persen," jelas dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya