Pemerintah Akan Bangun 1.000 Fly Over seperti di Antapani Bandung

Overpass Antapani merupakan fly over percontohan yang dibangun menggunakan struktur baja bergelombang dengan kombinasi mortar.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 27 Jan 2017, 15:31 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2017, 15:31 WIB
 Overpass Antapani merupakan fly over percontohan yang dibangun menggunakan struktur baja bergelombang dengan kombinasi mortar.(Liputan6.com/Kukuh Saokani)
Overpass Antapani merupakan fly over percontohan yang dibangun menggunakan struktur baja bergelombang dengan kombinasi mortar.

Liputan6.com, Bandung - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berencana membangun 1.000 fly over seperti overpass Antapani yang baru diresmikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, Selasa (24/1/2017).

Overpass Antapani merupakan fly over percontohan Kementerian PUPR karena dibangun menggunakan struktur baja bergelombang dengan kombinasi mortar busa dan menjadi satu-satunya di Indonesia.

Proyek ini menghabiskan anggaran Rp 33,5 miliar dengan lama pengerjaan sekitar 6 bulan. Biasanya dengan jarak yang sama diperlukan biaya Rp 100 miliar serta waktu satu tahun.

"Ini kan baru jembatannya, jadi teknologi baru masih kita monitor tapi kalau lihat performance sekarang ini kan sudah dites baik secara statis maupun dinamis beberapa truk sudah di parkir di situ kan dengan cara statis, sudah dites, sehingga layak untuk digunakan. Namun ini masih dimonitor juga performance-nya kira-kira setahun untuk di kota saja."

"Yang tadi bilang 1.000 itu dari Jakarta-Surabaya, semua harus bertahap diselesaikan semua. Intinya semua terutama di Kota, mestinya dengan yang jalan nasional ya, kita akan selesaikan," katanya usai peresmian.

Menurut dia, jika proyek ini terealisasi dan diterapkan di setiap perlintasan kereta api, jarak kecepatan kereta api yang biasanya 75 km/jam bisa menjadi 150 km/jam dan hanya memakan waktu 8 jam.

Lebih lanjut Basuki menjelaskan pihaknya telah menjalin komunikasi dengan Jepang untuk pengembangan proyek ini.

"Kemarin Perdana Menteri Jepang sudah datang. Mereka menawarkan kerja sama itu. Pak Wapres juga menawarkan dengan teknologi ini yang lebih efisien dan lebih murah. Perkiraan minimal kalau di sini 30 meter ada 1.000 (fly over) Rp 30 triliun, itu pun dengan spesifikasinya arsitek ini," jelas dia. (Kukuh Saokani / Nrm)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya