Cara Tepat Kelola Keuangan Buat Modal Jalan-jalan

Berikut ini adalah beberapa tips yang mungkin bisa Anda lakukan dalam mengelola keuangan untuk rekreasi.

oleh Safir Senduk diperbarui 30 Mar 2017, 21:00 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2017, 21:00 WIB
Safir Senduk - Cara Tepat Kelola Keuangan Buat Modal Jalan-jalan (Ilustrasi: Abdilah)
Safir Senduk - Cara Tepat Kelola Keuangan Buat Modal Jalan-jalan (Ilustrasi: Abdilah)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Kejepit.

Kebiasaan sebagian karyawan di Indonesia, tiap ada hari kejepit, selalu dimanfaatkan untuk ambil cuti sehingga libur akhir pekan jadi lebih panjang. Ini jelas membuat jalanan jadi ramai, padat dan macet.

Orang Jakarta merasakan Bandung dan Puncak macet. Orang Surabaya merasakan Malang dan Batu macet. Orang Medan merasakan jalur Pematangsiantar dan Berastagi padat. Orang Pekanbaru juga merasakan jalur pulang pergi dari dan ke Bukittinggi ramai.

Begitu terus tiap ada hari kejepit yang membuat akhir minggu jadi lebih panjang alias long weekend.

Sekarang, apa yang dilakukan orang ketika ada long weekend? Rekreasi alias jalan-jalan. Bahkan tidak harus menunggu long weekend, libur Sabtu-Minggu saja sering dimanfaatkan orang buat rekreasi.

Ini karena orang butuh kegiatan untuk bisa keluar dari rutinitas mereka. Dan bagi mereka yang profesinya karyawan, Sabtu, Minggu, Tanggal Merah serta hari kejepit adalah saat yang tepat untuk pergi, karena pada hari kerja biasa, situasinya selalu melelahkan.

Semelelahkan apa? Kalau Anda tinggal dan kerja jadi karyawan di Jakarta, Anda pasti bisa merasakan betapa ‘saktinya’ orang Jakarta. Mereka berangkat pagi-pagi sekali dari rumah, menempuh perjalanan ke kantor sekitar 1,5 – 2,5 jam.

Setelah itu, mereka kerja sekitar 8-10 jam sehari, beberapa malah sampai 12 jam, setelah itu mereka menempuh sekitar 1,5 – 2,5 jam perjalanan lagi untuk pulang ke rumah.

Tiap hari, Senin sampai Jumat, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Sudah jelas, orang Jakarta perlu rekreasi. Bahkan nggak hanya orang Jakarta, siapapun perlu rekreasi.

Termasuk saya.

Saya mungkin memang bukan Karyawan. Saya punya usaha sendiri yang memungkinkan saya untuk bisa mengatur sendiri jadwal saya, sehingga saya tidak perlu menunggu Sabtu, Minggu, Tanggal Merah atau hari kejepit untuk pergi rekreasi.

Tapi buat saya, hari apapun itu, rekreasi sangat penting. Buat saya, rekreasi ibarat men-charge kembali baterai HP yang sudah tinggal 5 persen. Dengan rekreasi, baterai HP saya sudah terisi full kembali 100 persen.

Yang menarik, pilihan rekreasi ada beberapa macam. Mulai dari museum, bangunan, sampai taman rekreasi alias theme park. Selain tempat-tempat tadi, banyak juga orang yang menjadikan mal sebagai tempat rekreasi juga.

Ya, Mal - selain jadi tempat shopping - sekarang juga sudah menjadi tempat rekreasi. Selain Mal, ada juga orang yang menjadikan kuliner sebagai rekreasi. Sudah jelas, bagi mereka, food place seperti warung, kedai, kafe atau restoran adalah tempat yang harus mereka tuju.

Entah apakah Anda memilih Museum, Bangunan, Taman Rekreasi, Mal, Kafe atau apapun, beda pilihan akan beda juga biaya yang harus dikeluarkan. Bahkan nonton film dan konser pun juga rekreasi. Semua itu, tidak harus di dalam kota, tapi bisa juga di luar kota. Ini akan membuat biaya yang harus Anda keluarkan jelas jadi lebih banyak.

Favorit saya? Sampai saat ini masih Museum Angkut di Kota Batu, Jawa Timur. Rumah saya sendiri sih di Tangerang, Banten. Untuk pergi ke sana, saya harus mengambil pesawat rute Jakarta ke Malang, setelah itu check in di hotel, lalu pergi ke museum.

Di sana, saya bisa habis sekitar 4-5 jam untuk melihat-lihat sekaligus foto-foto. Dari segi biaya, jelas saya harus keluar uang untuk pesawat pulang pergi, menginap 1-2 malam di Batu atau Malang, dan membayar biaya masuk museum.

Dan kalau saya suka, saya bisa saja kembali dalam beberapa bulan berikutnya. Dan dalam beberapa bulan diantaranya, saya pasti pergi juga rekreasi ke tempat lain. Dihitung-hitung, mungkin dalam sebulan saya bisa rekreasi 3-4 kali.

Coba, kira-kira besar nggak pengeluarannya? Tergantung Anda rekreasi berapa kali dalam sebulan, dan seberapa besar jumlahnya kalau dibandingkan penghasilan Anda tiap bulannya. Tapi dari pengalaman saya selama ini, berikut ini adalah beberapa tips yang mungkin bisa Anda lakukan dalam mengelola keuangan untuk rekreasi.

Pos pengeluaran

Jadikan pos pengeluaran bulanan

Repot juga ya: Tidak rekreasi, bisa jenuh di tempat kerja. Keseringan rekreasi, pengeluarannya jadi banyak. Kalau begitu, ya sudah pergilah Rekreasi sering-sering kalau Anda mau, tapi siapkan uangnya. Dengan begitu, Anda akan selalu fresh di tempat kerja, dan karena uangnya sudah disiapkan, harusnya sih pengeluarannya tidak akan terasa besar lagi.

Bagaimana cara mempersiapkan uangnya?

Ini tipsnya: Jadikan Rekreasi sebagai salah satu pos pengeluaran setiap bulan. Dengan menjadikannya pos rutin setiap bulan, Anda otomatis akan selalu mempersiapkan uangnya. Berapa banyak Rupiah yang harus Anda siapkan? Wah, ini sih sebetulnya gak ada angka pasti. Prinsipnya, dengan pekerjaan yang lumayan padat setiap harinya, rekreasi satu kali seminggu menurut saya masih wajar, kok.

Apalagi kalau cuma di dalam kota. Kalau keluarga Anda terdiri atas Anda, pasangan, dan dua orang anak misalnya, ya sudah, sisihkan budget rekreasi untuk empat orang setiap satu atau dua minggu sekali.

Pilih yang bisa memuaskan semua

Kalau yang pergi rekreasi adalah keluarga, maka sadar tidak Anda bahwa setiap anggota keluarga punya minat rekreasi yang berbeda-beda? Anak Anda yang laki-laki mungkin senang melakukan permainan yang sifatnya fisik, yang membuat dia bisa berlari kesana kemari, yang agak menegangkan atau yang ada unsur perang-perangan, sehingga mungkin dia ingin pergi ke tempat bermain yang ada di mal-mal.

Anak Anda yang perempuan mungkin senang rekreasi yang sifatnya mendengarkan atau terlibat dalam sebuah cerita, mungkin dia senang ke museum.

Anda yang suami mungkin senang duduk duduk saja, menyaksikan dari jauh anak-anak Anda bermain, atau sekali-sekali sambil coba makanan, sehingga mungkin Anda senang rekreasi kuliner dengan mencoba macam-macam kafe, restoran atau tempat makan.

Anda yang Istri mungkin lebih senang jalan-jalan lihat toko sambil belanja sedikit-sedikit, jadi mungkin Anda senang ke mal.

Perhatikan, beda kepala, beda maunya. Otomatis, beda juga pengeluarannya.

Perhatikan, seringkali tidak semua tempat rekreasi bisa menyediakan semua keinginan itu dalam satu tempat. Kadang ada tempat rekreasi yang hanya bisa memuaskan anak-anak, tapi orangtuanya merasa belum terpuaskan sehingga sering terjadi setelah mampir ke satu tempat rekreasi, mereka mampir lagi ke tempat rekreasi lain yang jaraknya lumayan jauh.

Nah, dengan memilih Tempat Rekreasi yang bisa mengakomodir semua (atau hampir semua) keinginan tersebut, maka Anda tidak perlu menghabiskan waktu untuk pergi ke dua atau tiga tempat rekreasi yang berbeda dalam satu hari dan habis waktu serta biaya di jalan. Kuncinya saya pikir, komunikasi antar anggota keluarga.

Manfaat

Kenali Manfaatnya

Setiap tempat rekreasi pasti ada manfaat dan nilai yang bisa diambil. Apapun itu. Anda pergi ke museum, manfaatnya Anda jadi punya banyak pengetahuan. Pergi ke theme park, puas karena ada khayalan yang bisa divisualisasikan. Pergi kulineran akan memuaskan lidah. Itu cuma contoh-contohnya.

Dengan mengenali manfaat, maka pergi Rekreasi akan lebih efektif. Bagaimana kalau kegiatan rekreasi yang kita mau itu lumayan menghabiskan banyak uang? Yah, buat saya, jumlah rupiah yang Anda keluarkan memang penting, tapi yang jauh lebih penting adalah seberapa besar manfaat yang bisa Anda dapatkan buat hidup Anda dan keluarga.

Rekreasi bareng keluarga akan merekatkan hubungan antar anggota keluarga. Jadi saya pikir tidak apa keluar uang untuk itu.

Sadari Biayanya

Pergi rekreasi kadang membuat Anda keluar cukup banyak uang, kadang-kadang sedikit. Tapi kalau kegiatan itu Anda lakukan hampir setiap minggu, total Rupiah yang Anda keluarkan pasti lumayan besar. Jadi nggak ada salahnya Anda coba menyadari biaya-biaya yang akan Anda keluarkan untuk rekreasi.

Di Mal misalnya, tempatnya memang modern, tapi Anda jelas harus bayar parkir selama beberapa jam dan membayar per atraksi. Sementara di Taman Rekreasi alias theme park, harganya biasanya sudah satu paket sehingga perhitungan biayanya juga jadi lebih mudah dan lebih murah.

Dan biasanya kalau di mal, orang biasanya akan jadi lebih konsumtif karena mereka tidak hanya main dan makan, tapi juga mungkin akan tergoda belanja ini itu sehingga bisa menghabiskan biaya hingga ratusan ribu bahkan jutaan rupiah.

Sementara pada taman rekreasi, namanya saja taman rekreasi, fokus pada fasilitas rekreasinya sangat kuat sehingga akan lebih mudah bagi keluarga untuk mencapai maksud dari rekreasi itu sendiri, seperti sangat banyaknya atraksi permainan yang tersedia lengkap dengan tempat bersantai outdoor-nya.

Hanya saja kalau taman rekreasi ya tidak mungkin Anda akan pergi kesana seminggu sekali, kan? Museum atau taman kota di Indonesia harganya jauh lebih terjangkau, tinggal apakah mereka bisa mengakomodir minat rekreasi yang ada dari semua anggota keluarga.

Kalau tempatnya di luar kota, ya jelas Anda harus perhitungkan lagi biaya yang harus Anda keluarkan untuk transportasi dan akomodasi. Nah itu tadi cuma contoh-contohnya. Yang penting, setiap kali Anda mau pergi rekreasi, selain kenali manfaatnya, sadari juga biaya-biayanya dan sesuaikan dengan kemampuan Anda.

Selamat rekreasi.

 

Safir Senduk & Rekan
Telepon: (021) 2783-0610
HP: 0818-770-500 (Dala Rizfie-Manajer)
Twitter/Instagram: @SafirSenduk

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya