Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan mengeluarkan keputusan presiden (keppres) sebagai pendukung penyelenggaraan pertemuan tahunan World Bank-IMF yang berlangsung di Bali pada 2018. Acara ini rencananya dihadiri Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari 186 negara di dunia.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, keppres ini merupakan bentuk persetujuan Presiden Jokowi dan kesiapan Indonesia menggelar pertemuan IMF-World Bank.
"Nanti akan keluar keppres yang mengatur tentang bagaimana kegiatan voyage to Indonesia akan diselenggarakan. Baik penyelenggaraan tahunan pertemuan IMF-World Bank, maupun kegiatan yang selaras bersamaan, sebelum dan sesudah itu," ujar dia di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman pada Senin (10/4/2017).
Advertisement
Baca Juga
Pada Senin pagi, Agus Martowardojo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani merapat ke Kantor Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Kedatangan mereka untuk membahas persiapan pertemuan IMF dan World Bank yang berlangsung pada 2018 di Bali.
"Voyage to Indonesia itu adalah kegiatan daripada Indonesia sehubungan dengan kita akan menjadi tuan rumah dari pertemuan tahunan IMF-World Bank di tahun 2018, yang akan dilakukan di Bali, Indonesia," kata Agus.
Dia mengatakan, hasil pertemuan ini dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pertemuan tersebut antara lain membahas kepanitiaan, program, logo, sampai anggaran.
"Jadi semua persiapannya dilakukan, sehingga tadi sudah siap untuk melaporkan kepada Presiden besok tentang semua organisasinya, program kerjanya, kesiapan daripada logo, anggaran. Itu semua sudah kita rapatkan dan besok akan kita laporkan ke Presiden," ujar Agus.
Sri Mulyani mengatakan, anggaran untuk kegiatan ini sejalan dengan pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017. Anggaran dibutuhkan karena kegiatan ini tak hanya mencakup acara, tapi juga meliputi infrastruktur di Bali.
"APBNP sedang kita susun juga. Kalau keseluruhan anggaran nanti dilihat untuk organizer, ada untuk infrastruktur, berbagai even yang dibuat kementerian atau lembaga. Tapi Pak Luhut mengidentifikasi beberapa seperti infrastruktur jalan di Bali mungkin dibutuhkan untuk menerima tamu sebegitu banyak supaya tidak terjadi traffic jam," tandas dia.
Â