Liputan6.com, Jakarta Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mendapatkan bantuan dari Bank Dunia untuk peningkatan kualitas SDM. Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo mengatakan, Bank Dunia memberikan bantuan sebesar US$ 10 juta untuk pelatihan dan pendidikan SDM.
Dikatakannya, seluruh program bisa berhasil jika para pegawai internal di Kemendes PDTT memiliki visi, misi dan rancangan yang tepat, untuk menjalankan program pemerintah.
Baca Juga
" Karenanya, untuk peningkatan kualitas pegawai, tahun ini kami diberi bantuan dari Bank Dunia sebesar10 juta dollar AS untuk training," kata Eko di Jakarta, ditulis Jumat (14/4/017).
Advertisement
Pelatihan tersebut akan diikuti para pejabat di eselon 1 dan 2. Bahkan, di samping itu juga akan didatangkan ahli-ahli dari negara lain agar dapat berbagi pengalaman.
"Harapannya, pegawai kita vision-nya bisa bertambah dan lebih kencang untuk membantu desa, menyukseskan program unggulan. Ini fokusnya pada pengembangan SDM," jelasnya.
Di sisi lain, Mendes PDTT menyatakan, Bank Dunia juga telah memberikan bantuan auditor untuk ikut memeriksa kinerja program Kemendes PDTT. "Ini sesuai dengan kebijakan dan arahan Presiden RI Joko Widodo. Ini juga sebagai permintaan Pak Presiden. Maka itu, karena budget kita kurang, maka kita dibiayai oleh Bank Dunia," ungkapnya.
Dikatakannya, selama ini Bank Dunia kerap memfasilitasi berbagai macam program pemerintah Indonesia. Khususnya, untuk di lingkungan Kemendes PDTT, diterangkannya, dana operasional pendamping desa juga didanai oleh Bank Dunia. "Nah, tahun ini pemerintah yang mendanai pendamping desa tapi Bank Dunia juga masih membantu," katanya.
Tahun lalu, disebutkannya, pendanaan untuk pendamping desa totalnya menghabiskan Rp 1 triliun lebih. Sementara untyk tahun ini, dana operasional pendamping desa di level desa dibiayai oleh APBN. Untuk level tenaga teknis pendamping desa, dibiayai langsung oleh Bank Dunia.
Â
Â