Penumpang Pesawat Diperkirakan Naik 7 Persen Saat Lebaran 2017

Kenaikan jumlah penumpang pada mudik Lebaran 2017 akan lebih besar jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Apr 2017, 14:16 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2017, 14:16 WIB
Kenaikan jumlah penumpang pada mudik Lebaran 2017 akan lebih besar jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kenaikan jumlah penumpang pada mudik Lebaran 2017 akan lebih besar jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) memperkirakan akan ‎terjadi lonjakan penumpang pesawat sebesar 7 persen saat momen Lebaran 2017. Angkasa Pura I telah menyiapkan langkah antisipasi untuk menghadapi lonjakan jumlah penumpang. 

Direktur Utama Angkasa Pura I Danang Baskoro mengatakan, ‎seperti tradisi dari tahun ke tahun, momen Lebaran merupakan saat di mana keluarga besar berkumpul. Maka tradisi mudik pun terus ada setiap Hari Raya Idul Fitri. 

Tradisi mudik tersebut akan membuat lonjakan jumlah penumpang pesawat. Bahkan, Danang memperkirakan bahwa lonjakan jumlah penumpang pada mudik Lebaran 2017 akan lebih besar jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Alasannya, pada musim mudik Lebaran 2017 ini jumlah hari libuer lebih panjang. 

"Kalau saya prediksi lebih tinggi karena ini libur setelah Lebaran panjang. Biasanya orang libur mudik itu di sana cuma stay beberapa hari saja," kata dia saat merayakanPuncak HUT Kementerian BUMN, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (18/4/2017).

Angkasa Pura I memperkirakan peningkatan jumlah penumpang pesawat pada tahun ini mencapai 7 persen. Bandara yang akan mengalami peningkatan diantaranya adalah Bali, Surabaya dan Bandara di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

"Prediksi saya naik. Ini juga tergantung cuaca juga pengaruh, kalau kondisi semua normal presdiksi kenaikan 7 persen. Paling padat itu, Bali Surabaya, dan Jawa Tengah," tutur Danang.

Untuk mengantisipasi kepadatan bandara saat Lebaran 2017, Angkasa Pura I telah melakukan persiapan seperti meningkatkan jumlah petugas dan sistem keamanan bandara yang berasal dari TNI dan Polri.

"Kami tamabah SDM dari internal mauapun bantuan TNI dan Polri dalam rangka untuk memberikan pelayanan kepada pengguna jasa bandara maupun untuk keamanan," tutup Danang.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan akan menambah waktu operasional beberapa bandara yang memiliki tingkat kepadatan yang cukup tinggi dalam rangka persiapan menghadapi operasi masa angkutan Lebaran 2017. Penambahan waktu operasional tersebut sekitar satu hingga tiga jam.

"Saya lihat Yogyakarta mempunyai tambahan 54 slot karena penambahan jam operasional bandara yaitu satu jam slot pagi hari yang tadinya pukul 06.00 menjadi pukul 05.00 dan tiga jam slot malam hari dari pukul 21.00 sampai pukul 24.00. Selain itu pada saat Lebaran 2017 slot yang dipakai untuk kegiatan militer (angkatan udara) kosong," terang Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan resmi, Selasa (18/4/2017).

Penambahan jam operasional serta slot ini bertujuan untuk mengurangi kepadatan angkutan Lebaran di Jakarta. Jawa Tengah terutama Yogyakarta, Solo dan Semarang merupakan daerah tujuan utama untuk mudik. Selain itu Yogyakarta sebagai titik mudik masyarakat dari Jakarta, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.

"Kalau ada pergerakan-pergerakan dari Sumatera, Kalimantan yang selama ini harus ke Jakarta dahulu, bisa langsung diarahkan ke Yogyakarta jadi Jakarta tidak penuh," jelas Budi Karya.

Dengan memanfaatkan penambahan slot akan memaksimalkan jumlah penumpang pada moda transportasi udara untuk Lebaran 2017. (Pew/Gdn)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya