7-Eleven Goyah, Menperin Yakin Bisnis Waralaba RI Masih Menarik

PT Modern Sevel Indonesia menjual bisnis restoran dan convenience store 7-Eleven kepada PT Charoen Pokhphand Restu Indonesia.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 26 Apr 2017, 16:43 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2017, 16:43 WIB
Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto kini menjabat sebagai Menteri Perindustrian

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menilai goyahnya jaringan bisnis waralaba 7-Eleven yang mencuri perhatian banyak pihak merupakan hal biasa dalam dunia bisnis.

Kondisi ini dinilai tidak akan mempengaruhi bisnis waralaba di Indonesia. "Saya enggak mengikuti kondisi keuangannya. Tapi kalau bagi unit usaha itu biasa," kata dia, di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (26/4/2017).

Airlangga menilai bisnis waralaba di Indonesia masih memiliki prospek yang baik. Apalagi tingkat konsumsi masyarakat yang relatif terjaga.

"Industri berbasis konsumsi itu menarik di Indonesia. Karena konsumsi itu pertumbuhannya defenseable. Jadi kira-kira kalau kita lihat industri yang berkembang itu basisnya konsumsi," ujar dia.

Dia menuturkan, rontoknya jaringan 7-Eleven hanya perkara strategi bisnis. "Iya, itu strategi bisnis saja," ujar dia.

Sebagai informasi, PT Modern International Tbk (MDRN) melalui anak usahanya, PT Modern Sevel Indonesia (MSI), menjual bisnis restoran dan convenience store di Indonesia kepada PT Charoen Pokhphand Restu Indonesia (CPRI) yang merupakan anak usaha PT Charoen Pokhphand Indonesia Tbk (CPIN).

Penjualan segmen bisnis restoran dan convenience store dengan merek waralaba 7-Eleven itu beserta aset-aset yang menyertainya.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya