Liputan6.com, Jakarta - Gerai minimarket 7-Eleven di Phattalung, Thailand, mendadak populer di kalangan penduduk setempat karena latar belakang Gunung Ok Thalu yang memukau. Kehebohan ini bermula ketika unggahan seorang pengguna Facebook, San Pitanupong.
Ia membagikan foto-foto 7-Eleven yang unik ini dengan judul "Spot foto baru: 7-Eleven dan Gunung Ok Thalu" di sebuah grup Facebook pada Kamis, 28 November 2024. Melansir Says, Jumat, 13 Desember 2024, unggahan tersebut jadi viral di kalangan warganet.
Advertisement
Banyak yang membandingkan pemandangan tersebut dengan Lawson yang terkenal di Jepang dengan Gunung Fuji yang menjulang di latar belakang. Gunung Ok Thalu merupakan destinasi yang sangat digemari dan salah satu simbol Provinsi Phatthalung.
Advertisement
Dengan ketinggian 250 meter di atas permukaan laut, gunung ini dinamai berdasarkan lubang menganga yang unik di dekat puncaknya. Gunung ini harus didaki dengan lebih dari seribu anak tangga untuk mencapai puncaknya, membuat Anda dapat menikmati pemandangan kota 360 derajat yang indah.
Menurut MGR Online, toko 7-Eleven tersebut baru dibangun dan terletak di sebelah restoran bernama Lanna Waterside Restaurant di jalan pintas di Khuha Sawan, Distrik Mueang Phatthalung. Sementara itu, spot foto serupa di Jepang telah menuai kontroversi.
Melansir CNN, kota kecil bernama Fujikawaguchiko sempat menarik perhatian internasional karena keputusannya yang kontroversial untuk menghalangi pemandangan Gunung Fuji dari cabang minimarket tersebut. Namun, mereka diam-diam membatalkan keputusannya.
Disambangi Banyak Turis
Ketika spot foto tersebut jadi populer di Instagram dan TikTok, kota tersebut dibanjiri wisatawan yang datang dari seluruh dunia. Menurut beberapa penduduk kota, para pengunjung akan meninggalkan sampah dan tidak mematuhi peraturan lalu lintas, meski ada rambu-rambu dan petugas keamanan.
Pada Mei 2024, Fujikawaguchiko memasang jaring hitam besar, yang secara efektif menghalangi panorama Gunung Fuji. Namun, pada 15 Agustus 2024, pejabat kota diam-diam mencopotnya.
Awalnya, jaring tersebut berencana dicopot sementara karena angin kencang di daerah tersebut. Namun sekarang, pejabat Fujikawaguchiko mengatakan, tidak ada batas waktu untuk memasang kembali penghalang tersebut.
"Sejak kami memasang jaring pada Mei 2024, tidak ada lagi orang yang tinggal lama di daerah tersebut. Kami merasa itu efektif," kata seorang anggota dewan kota pada CNN. Ia menambahkan bahwa masih ada petugas keamanan yang berpatroli di area tersebut dan jaring tersebut dapat dipasang kembali jika situasinya berubah.
Sebelum jaring dipasang, area foto Lawson sangat ramai. Kondisi itu membuat minimarket tersebut mengeluarkan permintaan maaf resmi karena terlalu ramai.
Advertisement
Dikomplain Warga Lokal
Sementara, seorang penghuni gedung di sebelah Lawson mengatakan pada CNN bahwa ada serangkaian kegiatan ilegal yang mengganggu, seperti membuang sampah, memasuki tempat tersebut tanpa izin, merokok, makan di tempat parkir atau di bawah atap rumah pribadi, dan memasuki atap."
"Tidak jarang orang meneriaki kami dengan hinaan atau membuang rokok mereka saat masih menyala ketika kami meminta mereka memindahkan mobil mereka," ia mengakui.
Area di prefektur Yamanashi di sebelah timur Tokyo ini berpenduduk sekitar 10 ribu orang dan jadi titik dimulainya salah satu jalur pendakian Gunung Fuji paling populer. Tahun lalu, pejabat mengatakan bahwa banyak wisatawan yang mengunjungi gunung tersebut membuang sampah sembarangan, merusak fasilitas toilet, dan mendaki dengan perlengkapan yang tidak sesuai, yang mengakibatkan kecelakaan atau cedera.
Menanggapi kekhawatiran tersebut, langkah-langkah baru diberlakukan untuk melindungi gunung. Ini termasuk membatasi jumlah pendaki harian dan penetapan tarif masuk untuk membantu biaya perawatan.
Destination of the Year
Sementara itu, Thailand baru saja mendapat pengakuan internasional dengan dinobatkan sebagai "Destination of the Year" untuk 2025 oleh majalah perjalanan AS, Travel + Leisure. Penghargaan ini diberikan berkat daya tarik budaya yang kaya, kuliner dinamis, dan perpaduan tradisi dengan inovasi modern yang memikat para wisatawan dari seluruh dunia.
Mengutip New York Post, Jumat, 8 November 2024, penghargaan ini datang setelah Negeri Gajah Putih secara tidak resmi mengubah namanya jadi "Negeri Moo Deng." Ini terinspirasi bayi kuda nil kerdil yang menggemaskan di Kebun Binatang Terbuka Khao Kheow, Si Racha.
Keberadaan Moo Deng telah menarik perhatian global dan meningkatkan profil Thailand sebagai destinasi wisata unggulan. Jacqui Gifford, Pemimpin Redaksi Travel + Leisure, menyatakan kegembiraannya dalam mengakui Thailand sebagai destinasi terbaik tahun 2025.
"Thailand menawarkan petualangan unik untuk setiap wisatawan," ujarnya, yang juga menyoroti keindahan kuliner Bangkok, pesona pulau-pulau eksotis, dan keramahtamahan yang terkenal.
Thailand jadi negara ke-10 yang menerima penghargaan tahunan ini, mengikuti jejak negara-negara, seperti Italia, Jepang, dan Kosta Rika. Jeninne Lee-St. John, Pemimpin Redaksi Travel + Leisure Asia Tenggara, menyebut bahwa kontras mencolok jadi salah satu alasan utama penghargaan ini.
Advertisement