Soal Aksi May Day, Ini Kata Pengusaha

Saat ini seharusnya buruh bersama pengusaha membantu merealisasikan target yang akan dicapai pemerintah.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Mei 2017, 09:36 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2017, 09:36 WIB
Teater buruh saat May Day
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri meminta kepada buruh untuk mengisi peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh tiap 1 Mei

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha berharap buruh tak lagi menggelar aksi demonstrasi dengan turun ke jalan pada perayaan Hari Buruh Sedunia atau May Day. Aksi-aksi semacam itu dikhawatirkan akan mengganggu iklim investasi di dalam negeri.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton J Supit mengatakan, saat ini seharusnya buruh bersama pengusaha membantu merealisasikan target yang akan dicapai pemerintah, seperti mengurangi kemiskinan dan pengangguran.

"Harapan kami agar kita semua komponen masyarakat baik pengusaha maupun pekerja, saat ini mengutamakan dulu kepentingan nasional, yaitu mengurangi kemiskinan dan pengangguran," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (1/5/2017).

Menurut Anton, salah satu cara yang paling efektif untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran adalah dengan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan. Hal ini bisa terlaksana jika ada investasi yang masuk ke Indonesia.

"Cara paling efektif adalah dengan menciptakan lapangan kerja sebanyak mungkin dan ini hanya bisa kalau ada investasi," lanjut dia.

Agar investor mau menanamkan modalnya di Indonesia, ucap dia, diperlukan keamanan dan suasana yang kondusif di dalam negeri.

Dia khawatir dengan adanya aksi-aksi seperti pada May Day ini hanya membuat suasana yang tidak kondusif sehingga berdampak pada investasi.

"Karena itu memerlukan iklim investasi yang baik dan kondusif. Butuh hubungan industri yang harmonis. Sebaiknya mengutamakan dialog bipartit atau plan level," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya