Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara untuk tahap 1 hampir rampung. Bahkan pelabuhan itu siap dioperasikan dalam waktu dekat.
Budi Karya menjelaskan, tahap I tersebut dibangun oleh pemerintah dan PT Pelindo I (Persero). Pelabuhan Kuala Tanjung ini digadang-gadang akan menjadi pelabuhan hub selain Pelabuhan Tanjung Priok.
"Kuala Tanjung insyaAllah kami akan mulai operasikan pada Agustus 2017 untuk tahap 1," kata Budi Karya di Rakornas Kemaritiman, Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Advertisement
Baca Juga
Di tahap awal ini, Kuala Tanjung akan melayani pelayaran kapal-kapal baik kapal penumpang dan kapal barang atau container. Sejumlah rute akan ke internasional, namun kebanyakan akan dimulai dengan rute-rute domestik.
"Untuk yang ke luar negeri, kami ingin rute-rute yang realistis saja, seperti misalnya ke China. Tidak terlalu jauh, pasar-nya juga sudah jelas," ujar dia.
Sumatera menjadi salah satu pulau di Indonesia yang banyak menghasilkan batu bara dan sumber daya perkebunan seperti kelapa sawit. Beberapa produknya banyak yang diekspor ke China.
Pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung sebagai hub internasional di Indonesia bagian barat ini terdiri dari empat tahap, yakni; tahap pertama adalah Terminal Multipurpose yang ditargetkan rampung pada 2015-2017.
Tahap kedua adalah pengembangan kawasan industri seluas 3.000 hektar pada 2016-2018, tahap ketiga adalah pengembangan Terminal Hub Peti Kemas Internasional atau Dedicated Terminal/Hub Port pada 2017-2019, dan tahap keempat adalah pengembangan kawasan industri terintegrasi atau kota pelabuhan pada 2021-2023.
Proyek yang dibangun di Kabupaten Batubara ini membutuhkan investasi sekitar Rp 34 triliun dengan rincian, investasi tahap pertama Rp 3 triliun, tahap kedua senilai Rp 8 triliun, dan tahap ketiga senilai Rp 23 triliun.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung Sumatera Utara bisa selesai pada tahun ini. Jokowi juga meminta agar pengelolaan pelabuhan tersebut tidak dilakukan oleh Pelindo I sendiri.
"Kuala Tanjung di Sumatera Utara, Saya harapkan tahun ini bisa diselesaikan. Saya juga sampaikan ke menteri jangan dikelola sendiri," Kata Presiden Jokowi dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Bidang Kemaritiman Tahun 2017 dengan tema "Dari Sumpah Palapa hingga Nawacita", Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Jokowi meminta kepada Pelindo I sebagai pengembang pelabuhan tersebut untuk menjalin kerja sama dengan pengelola pelabuhan lain yang memiliki jaringan internasional. Langkah harus dilakukan untuk mengejar ketertinggalan dengan pelabuhan besar di negara lain.
"Tanpa itu kita akan sulit mengejar ketertinggalan di bidang transportasi laut. Kemungkinan, Kuala Tanjung akan kerja sama antara Pelindo I dengan Port of Rotterdam dan Dubai port. Gabungan itu akan jadi kekuatan baru," tambah dia. (Yas/Gdn)