Pernyataan Yellen Bikin Harga Emas Merosot

Pernyataan bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve soal inflasi dan pertumbuhan ekonomi bayangi harga emas.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Jun 2017, 06:36 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2017, 06:36 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Chicago - Harga emas belum mampu pertahankan penguatan usai pernyataan pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS) Janet Yellen.

Sejak awal perdagangan, harga emas belum mampu menguat signifikan seiring pernyataan pimpinan bank sentral AS dan proyeksi pertumbuhan ekonomi. Aksi jual pun terjadi lantaran perhatian bank sentral AS terhadap inflasi.

Harga emas untuk pengiriman Agustus turun 0,68 persen ke level US$ 1.260 per ounce. Tekanan harga emas didorong usai pernyataan Yellen soal kondisi inflasi yang kemungkinan naik.

Pernyataan ini didorong usai, data indeks harga konsumen menunjukkan kenaikan 1,7 persen. "Jangan terlalu overreaksi terhadap data yang keluar," ujar Yellen, mengutip laman Kitco, Kamis (15/6/2017).

Yellen menuturkan, melihat kondisi ekonomi saat ini, pihaknya juga mengantisipasi kenaikan suku bunga pada tahun ini dan tahun depan.

"Saya pikir sangat penting untuk menaikkan suku bunga secara bertahap. Kami ingin tetap stabil," ujar Yellen.

Ia menambahkan kalau sangat berisiko jika membiarkan suku bunga rendah terlalu lama. Ini dapat menekan ekonomi AS. Oleh karena itu, pihaknya bertindak agresif . Selain itu, bank sentral AS juga berencana untuk menormalkan neraca segera mungkin.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya