Pernyataan Janet Yellen Bayangi Pasar Keuangan

Pasar keuangan Amerika Serikat tutup memperingati libur Memorial Day.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Mei 2016, 04:30 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2016, 04:30 WIB
Saham Nike Topang Penguatan Wall Street
Sentimen bervariasi di awal pekan telah mendorong bursa saham Amerika Serikat menguat dengan indeks saham Dow Jones naik 14,57 poin.

Liputan6.com, New York - Indeks saham berjangka Amerika Serikat (AS) menguat dalam sesi perdagangan singkat untuk memperingati hari libur Memorial Day pada awal pekan ini.

Pada perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones berjangka naik 39 poin atau 0,2 persen. Indeks saham S&P bertambah 3 poin ke level 2.100,25. Indeks saham Nasdaq berjangka naik 6,25 poin ke level 4.516,26.

Pasar keuangan AS tutup tapi perdagangan bursa saham berjangka tetap berlangsung meski singkat pada awal pekan ini.

Di awal pekan ini, indeks dolar Amerika Serikat (AS) juga menguat. Penguatan indeks dolar AS lantaran pelaku pasar mendapatkan sinyal dari pernyataan pimpinan bank sentral AS Janet Yellen pada akhir pekan lalu. Ada kemungkinan kenaikan suku bunga dapat dilakukan secepatnya. Dolar AS bergerak di kisaran di atas 111 terhadap yen.


Pernyataan Yellen ini juga membuat sebagian besar mata uang negara berkembang jatuh di awal pekan. Indeks MSCI Emerging Markets Currency turun 0,4 persen. Mata uang Korea Selatan Won membukukan penurunan terbesar di antara 24 negara berkembang. Won melemah 1,1 persen. Sedangkan mata uang Malaysia ringgit mencatatkan performa terburuk sepanjang Mei 2016.

"Pelaku pasar mencerna pidato Yellen. Sudah ada repricing dari harapan kenaikan suku bunga sehingga ini akan kurang mendukung untuk pasar di negara berkembang pada masa mendatang," tutur Senior Emerging Market Strategist Credit Agricole CIB, Guillaume Tresca seperti dikutip dari laman Bloomberg, Selasa (31/5/2016).

Pelaku pasar pun akan terus mencermati komentar Janet Yellen. Selain itu juga melihat rilis data ekonomi seperti nonfarm payroll atau data tenaga kerja di sektor non pertanian. Ekonom prediksi ada penambahan tenaga kerja 158 ribu pada Mei. (Ahm/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya