Sektor Properti Bakal Dongkrak Penjualan Produk Pipa Air

Pertumbuhan sektor properti pada 2017 diharapkan berdampak positif untuk penjualan produk pendukung perumahan salah satu pipa air.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Jul 2017, 14:15 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2017, 14:15 WIB
Property Rumah
Ilustrasi Foto Property Rumah (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan sektor properti pada 2017 diharapkan berdampak positif bagi penjualan produk-produk pendukung perumahan, salah satunya produk pipa air. Hal tersebut diungkapkan oleh CCS Senior Manager PT Wavin Duta Jaya, Putra Wijaya.

Putra mengatakan, sektor properti memang belum mampu seperti yang diharapkan pada semester I 2017. Namun dirinya yakin, sektor ini akan terus tumbuh seiring dengan perbaikan ekonomi dan daya beli masyarakat.

"Memang semester I ini tidak begitu bagus karena kita ketahui konsentrasi Pemerintahan Presiden Jokowi lebih ke infrastruktur, kebetulan bukan infrastruktur air, jalan, pelabuhan, airport, ada bendungan tapi bendungan tidak pakai pipa. Ini mempengaruhi pertumbuhan properti. Ini seakan-akan ikuti anggaran pemerintah," ujar dia di Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Namun demikian, lanjut Putra, pihaknya masih yakin bahwa pertumbuhan properti akan semakin cerah ke depan. Sebagai contoh, keberanian Lippo Group untuk membangun kota baru berskala internasional dengan nama Meikarta di Cikarang, Bekasi Jawa Barat.

"Tapi pasar ke depan masih cukup besar‎. Meikarta akan buat sejumlah tower. Tidak mungkin Lippo bikin begitu besar kalau tidak ada pandangan ke depan," kata dia.

Putra juga menyatakan, saat ini produk pipa yang dihasilkan perusahaan yaitu Rucika dan Wavin telah menguasai 50 persen pangsa pasar pipa di Indonesia. Dengan kebijakan perusahaan ‎yang menggabungkan kedua merek tersebut menjadi Rucika Wavin, akan meningkatkan pangsa pasar produk pipa air di Tanah Air.‎

"Kita tidak punya data pasti, tapi sekitar 50 persen pangsa pasar Indonesia.‎ Pengembangan pasar tidak menutup untuk ekspor, tapi pangsa pasar Indonesia masih besar, mengingat layanan air bersih di bawah 60 persen. Jadi sementara kita masih konsentrasi di pasar domestik," ujar dia.

 

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya