Tol Karang Tengah Ditutup Gairahkan Sektor Properti di Tangerang

Dengan penutupan gerbang tol Karang Tengah, maka jalur Serpong – Kebon Jeruk bahkan Tomang bisa ditempuh lebih cepat

oleh Muhammad Rinaldi diperbarui 06 Mar 2017, 18:29 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2017, 18:29 WIB
gerbang tol karang tengah
Kepadatan Gerbang Tol Karang Tengah

Liputan6.com, Jakarta Rencana penutupan gerbang tol Karang Tengah pada April diprediksi akan mendorong makin cepatnya perkembangan properti di Tangerang yang meliputi Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang.

Kepadatan dan kemacetan di gerbang tol yang kerap sangat panjang saat jam-jam sibuk diperkirakan akan terurai sehingga makin mempemudah akses Jakarta-Tangerang.

Direktur Pemasaran Kingland Avenue @Alam Sutera Bambang Sumargono mengatakan, dengan penutupan gerbang tol Karang Tengah, maka jalur Serpong – Kebon Jeruk bahkan Tomang bisa ditempuh lebih cepat, dari biasanya sekitar 1 jam hingga 1,5 jam.

"Apalagi Serpong-Bandara Soetta (Soekarno Hatta) akan dapat ditempuh dalam waktu yang lebih singkat,” ujar dia Senin (6/3/2017).

Bambang meyakini, kondisi tersebut mampu mendorong pasar properti di tiga wilayah Tangerang pada tahun ini akan lebih bergairah dibanding sebelumnya.

Pasar hunian khususnya apartemen akan memasuki siklus pertumbuhan baru, sekaligus sebagai momen kebangkitan industri properti Tanah Air. Sektor properti bakal menjadi ladang investasi yang sangat prospektif dibanding instrumen investasi lainnya.

Menurut Bambang, indikatornya jelas dari sisi makro ekonomi, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini cukup optimistis, yakni sebesar 5,3 persen dengan tingkat inflasi 3,5 persen.

Tahun lalu, tingkat inflasi nasional sebesar 3,02 persen, terendah sejak 2010. Sedangkan dari sisi moneter, Bank Indonesia (BI) juga telah memangkas suku bunga kredit pemilikian rumah (KPR) maupun kredit pemilikan apartemen (KPA) ke level single digit, dikisaran 8 persen- 9 persen.

Bahkan, BI kembali merelaksasi kebijakan loan to value (LTV) dengan menurunkan besaran down payment (DP) KPR/KPA dari sebelumnya sebesar 20 persen menjadi 10 persen.

Selain itu, membolehkan transaksi rumah indent untuk kedua, ketiga, dan seterusnya. “Sejumlah indikator tersebut menambah keyakinan kami bahwa industri properti dalam negeri akan kembali bangkit mulai tahun ini,” dia menjelaskan.           
 
Indikator lain, adalah kesuksesan implementasi program tax amnesty. Pada Maret 2017, Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan telah mencatat uang tebusan sebesar Rp 111 triliun dengan total aset baik berada di luar negeri maupun dalam negeri yang dilaporkan mencapai Rp 4.371 triliun.

"Sejumlah indikator tersebut akan menjadikan investasi properti memasuki babak baru yang sangat menjanjikan di tahun 2017,” imbuhnya.

Guna merespons kebangkitan bisnis properti, Kingland Avenue melalui produknya The Venetian menawarkan para investor membenamkan investasinya di wilayah Serpong, Tangerang.

Harga unit-unit pada Tower The Venetian berkisar Rp 700 jutaan, konsumen sudah bisa memiliki tipe apartemen one bedroom seluas 45 meter persegi.

Bambang menjelaskan, Kingland Avenue sendiri berlokasi tepat di pintu masuk kawasan Alam Sutera (flavor bliss) yang memiliki akses langsung melalui Tol Jakarta - Merak.

Rencananya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) bersama PT Marga Mandala Sakti (MMS) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) akan mulai memberlakukan integrasi sistem transaksi di Jalan Tol Jakarta-Tangerang dan Tangerang-Merak pada April 2017.

Nantinya, JSMR bakal menutup gerbang tol Karang Tengah sehingga pengguna jalan tol hanya berhenti di satu gerbang untuk transaksi, yakni gerbang tol Cikupa.

Karang Tengah sendiri merupakan salah satu gerbang tol utama yang digunakan para pengguna jalan dan commuter di Jakarta untuk menuju ke arah barat atau sebaliknya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya