Efek Tol Akses Tanjung Priok ke Sektor Properti

Dari kacamata pengembang Sentra Timur Superblock, dibukanya Tol Akses Tanjung Priok dipercaya bakal mengurai kemacetan

oleh Fathia Azkia diperbarui 27 Apr 2017, 20:30 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2017, 20:30 WIB
20160527- Tol Akses Tanjung Priok-Jakarta- Gempur M Surya
Jalan Tol Akses Tanjung Priok ini memiliki total panjang 16,67 km, yang merupakan bagian dari sistem jaringan jalan tol Jabodetabek dan terhubung ke jalan tol lingkar luar Jakarta, Jumat (27/5). (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta Jalan Tol Akses Tanjung Priok sepanjang 11,4 km, telah diresmikan sejak Sabtu (15/4). Peresmian ini dilakukan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Plt. Gubernur DKI Jakarta Soemarsono.

Presiden Jokowi mengatakan dengan dioperasikannya jalan tol ini, maka keluar masuk truk kontainer dari Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan utama Indonesia akan lebih cepat dan lancar, yang berimplikasi juga pada meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia.

Pembangunan jalan tol yang dimulai sejak tahun 2008 ini memang mengalami cukup banyak permasalahan kompleks, mulai dari pengadaan lahan hingga ketidaksesuaian mutu beton sebanyak 69 pilar sehingga dilakukan pembongkaran dan pergantian.

Dengan kendala tersebut, penyelesaian jalan Tol Akses Tanjung Priok mengalami keterlambatan hingga 5 tahun.

“Sekitar 3.600 truk kontainer akan lalu lalang di jalan tol ini. Dengan adanya tol akses Tanjung Priok ini, kecepatan keluar masuk pelabuhan kontainer dapat ditingkatkan. Artinya kapal-kapal petikemas tersebut bisa dilayani dengan baik,” jelas Presiden Jokowi.

Jalan Tol Akses Tanjung Triok merupakan jalan tol yang diresmikan pertama dari 392 km jalan tol yang akan diresmikan sepanjang tahun 2017.

Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kementerian PUPR saat ini juga tengah melaksanakan proses pengadaan lahan untuk Seksi W2 sepanjang 6km.

Jalur tersebut bakal menghubungkan jalan Tol Akses Tanjung Priok dengan Tol Dalam Kota, dan ditargetkan rampung pada akhir tahun 2019 bila tidak ada kendala pembebasan tanah dan pembiayaan.

“Namun demikian kami perlu memonitor hubungan antara pola transportasi dan tata guna lahan yang berubah dengan keberadaan ruas tol baru ini,” tambah Menteri Basuki.

Baca: Tarif Tol Naik, Mending Cari Rumah Dekat Stasiun KRL

Meningkatkan Potensi Properti Sekitar

Kehadiran jalan tol ini bagi Direktur Jenderal Bina Marga, Arie Setiadi Moerwanto, diyakini mampu meningkatkan kapasitas jalan metropolitan Jakarta serta memperkuat konektivitas dalam mengembangkan potensi ekonomi Indonesia.

“Termasuk juga mengurangi waktu tempuh dan menurunkan biaya transportasi bagi pengendara yang melintas,” katanya.

Berdasarkan laman resmi pu.go.id, Tol Akses Tanjung Priok dibangun dengan menelan biaya konstruksi Rp4,1 Triliun.

Jalan ini juga akan menjadi percontohan jalan tol ramah lingkungan yang dilengkapi dengan sound barrier, guna meminimalisir suara bising yang bisa mengganggu ketenangan permukiman yang ada di sisi jalan.

Jalan Tol Akses Tanjung Priok terdiri dari lima seksi yakni Seksi E-1 Rorotan-Cilincing (3,4 km), E-2 Cilincing-Jampea (2,74 km), E-2A Cilincing-Simpang Jampea (1,92 km) dan NS Link Yos Sudarso-Simpang Jampea (2,24 km) dan NS Direct Ramp (1,1 km).

Dari kacamata pengembang Sentra Timur Superblock, dibukanya Tol Akses Tanjung Priok dipercaya bakal sangat berpengaruh dalam mengurai kemacetan di Jakarta.

“Sangat memungkinkan, warga Jakarta Timur dapat mengakses kawasan Tanjung Priok hanya dalam waktu lima menit saja dan ke taman hiburan keluarga Ancol dapat ditempuh selama kurang lebih 15 menit berkendara,” terang Suprayitno Rais selaku Deputy Project Director Sentra Timur Superblock kepada Rumah.com.

Tak hanya itu, Rais memprediksi jalan Tol Akses Tanjung Priok bisa membuat potensi bisnis properti semakin menarik tidak hanya di Jakarta Utara saja, melainkan juga area timur yang lokasinya relatif dekat dengan pintu tol.

“Kawasan Jakarta Timur pun menjadi sangat prospektif karena wilayah ini terintegrasi langsung dengan Tol JORR dan Tol Akses Tanjung Priok,” tutupnya.

Menilik prospek yang bagus ini, tak ada salahnya jika Anda mulai berinvestasi hunian di area Jakarta Timur. Baik itu hunian vertikal atau rumah tapak sekalipun. Temukan pilihan propertinya mulai harga Rp350 Jutaan di sini!

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya