Hapus Gerbang Tol Cibubur dan Cimanggis Bikin Hemat Waktu Tempuh

Gerbang tol Cibubur dan Cimanggis yang dihilangkan dapat mengurangi kepadatan tol Jagorawi.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Sep 2017, 19:44 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2017, 19:44 WIB
20160505- Kemacetan Mengular di Tol Cibubur-Jakarta- Immanuel Antonius
Gerbang tol Cibubur dan Cimanggis yang dihilangkan dapat mengurangi kepadatan tol Jagorawi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah mengeluarkan Surat Keputusan menghilangkan gerbang tol Cibubur dan Cimanggis mulai 8 September 2017. Hal ini untuk mengurai kemacetan pada ruas tol Jakarta, Bogor dan Ciawi (Jagorawi).

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan‎, dengan dihilangkannya gerbang tol Cibubur dan Cimanggis, kendaraan tidak lagi berhenti di tengah untuk melakukan transaksi. Dengan begitu waktu tempuh bisa lebih efisien.

‎"Di Cibubur itu memang tidak harus berhenti. Tapi dengan kita hilangkan, itu waktu yang kita saving," kata Herry, di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta, Selasa (5/9/2017).

‎Di kesempatan sama, Direktur Operasi II PT Jasa Marga (Persero) Subekti Sukur mengungkapkan, pada hari biasa panjang antrean untuk transaksi di gerbang tol tersebut mencapai 4 ribu kendaraan dengan waktu antrean 28 menit. Sedangkan akhir pekan antrean mencapai 6 ribu kendaraan, dengan waktu antrean 42 menit. Saat libur panjang panjang, antrean 10 ribu dengan waktu antrean 70 menit.

Ia menuturkan, setelah gerbang tol Cibubur dan Cimanggis dihilangkan, secara otomatis antrean hilang dan waktu yang biasa terbuang untuk mengantre juga akan hilang, sehingga perjalanan di tol Jagorawi menjadi jauh lebih cepat.

"Dengan ditiadakannya barrier ini, mengurangi biaya per jalan, yaitu biaya waktu dan nilai operasi. Yakni waktu tempuh bisa lebih cepat‎," tutur dia.

‎Direktur Utama Jasa Marga Desi Aryani melanjutkan, dengan dihilangkannya gardu tol Cibubur dan Cimanggis, diharapkan dapat mengurangi kepadatan tol Jagorawi. Saat ini volume kendaraan yang melitas ruas tersebut sudah diatas kapasitas. Dengan perbandingan volume 100 kendaraan diisi oleh 125 kendaraan.

"Sisi ratio jagorawi 1,25. Kendaraan menampung 125, padahal mampunya 100. Kita sebetulnya niatnya bagaimana memberikan servis yg lebih baik lagi. Intinya kita ngin satu per satu sumber kemacetan kita hilangkan," tutur Desi.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

Jasa Marga Bongar Gerbang Tol Cibubur dan Cimanggis

PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan menghilangkan gerbang tol Cibubur dan Cimangis mulai 8 Agustus 2017. Hal ini dilakukan untuk mengurai kemacetan pada ruas tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi).

‎Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan, penghilangan gerbang tol Cibubur dan Cimanggis tersebut telah diputuskan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pada 31 Agustus 2017. Dengan begitu mulai 8 September 2017 tida ada lagi transaksi pada dua gerbang tol tersebut.

‎"Sebelumnya sudah melakukan di Karang Tengah, ini tanggal 8 kita lakukan di Cibubur dan Cimanggis, jadi dari Jakarta ke Bogor ke Jakarta tidak ada gardu di tengah-tengah," kata Herry, di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (5/9/2017).

Herry menuturkan, dengan tidak ada gerbang tol di Cibubur dan Cimanggis diharapkan bisa mengurangi kemacetan. Hal itu karena transaksi hanya dilakukan satu kali sehingga kendaraan tidak lagi berhenti di tengah perjalanan untuk bertansaksi.

"Transakasi lebih mudah kemudian kecetan di gerbang Cibubur dan Ciimanggis yang terjadi sehari-hari bisa dihilangkan," ujar dia.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Aryani ‎mengungkapkan, penghilangan dua gerbang tol tersebut merupakan bentuk implementasi integrasi sistem pembayaran tol. Hal ini sudah dilakukan pada ruas Jakarta-Merak, pada gerbang tol Karang Tengah Tangerang.

‎"Perubahan sisitem integrasi di Jagorawi pak menteri sudahh keluarkan keputusan, menghilangkan Cibubur utama dan Cimanggis, seperti menghilangkan Karang Tengah Tangerang," ujar Desi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya