Mengulik Rapor Transportasi Indonesia di Tingkat Dunia

kualitas infrastruktur transportasi sebuah negara diukur dalam lima indikator utama. Bagaimana kondisi transportasi Indonesia?

oleh Vina A Muliana diperbarui 24 Okt 2017, 07:45 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2017, 07:45 WIB
Transjakarta Kejar 185 Juta Penumpang Setahun-Jakarta- Yoppy Renato-20170427
Bus Transjakarta melintas di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Kamis (26/4). Target itu akan dilakukan dengan upaya penambahan armada dan pemanfaatan rute serta integrasi dengan moda transportasi lain. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Laporan Global Competitiveness Index yang dikeluarkan World Economic Forum (WEF) mengukur daya saing sebuah negara dari beberapa faktor. Salah satunya adalah faktor kualitas infrastruktur transportasi.

Dalam laporan tahunan ini, kualitas infrastruktur transportasi sebuah negara diukur dalam beberapa hal, yakni kualitas jalan raya (Quality of Roads), kualitas transportasi kereta api (Quality of Railroad Infrastructure), kualitas infrastruktur pelabuhan (Quality of Port Infrastructure) dan kualitas infrastruktur udara (Quality of Air Transport Infrastructure).

Setiap penilaian indikator diberi nilai dengan rentang 1 hingga 7. Semakin besar nilai yang didapat, maka semakin baik pula kualitas transportasi di negara tersebut.

Rata-rata, kualitas infrastruktur transportasi Indonesia berada di angka 4,0. Berikut ulasan lengkapnya dilansir dari weforum.org, Selasa (24/10/2017):

1. Kualitas jalan raya

Nilai: 4,1

Peringkat: 68

2. Kualitas transportasi kereta api

Nilai: 4,2

Peringkat: 30

3. Kualitas infrastruktur pelabuhan

Nilai: 4,0

Peringkat: 72

4. Kualitas infrastruktur udara

Nilai: 4,8

Peringkat: 51

5. Kualitas infrastruktur keseluruhan

Nilai: 4,1

Peringkat: 68

 

Simak video pilihan berikut ini

3qa`

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Naik Peringkat

Secara keseluruhan, dalam peringkat daya saing global Indonesia mampu naik peringkat dari tahun lalu ke ranking 36. Indonesia dinilai mampu memperbaiki performanya dalam semua pilar penilaian. WEF bahkan memberi penghargaan pada Indonesia sebagai negara Asia Pasifik dengan perbaikan terbaik selama satu tahun terakhir.

"Dari 17 negara Asia Timur dan Pasifik, 13 di antaranya bisa meningkatkan penilaian mereka secara keseluruhan. Indonesia dan Brunei Darussalam mencatatkan langkah terbesar selama satu tahun terakhir," tulis WEF dalam laporannya.

Kenaikan posisi Indonesia di daftar bergengsi ini didorong dari ukuran pasar perekonomian yang besar. Indonesia menduduki peringkat 9 secara global dalam hal ukuran pasar.

Selain itu, kondisi makro ekonomi Indonesia juga dinilai kuat dengan berada di peringkat 26 secara global. Dalam hal inovasi dan kecanggihan bisnis, RI didapuk sebagai inovator teratas di antara negara berkembang lain di dunia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya