PLN dan Perusahaan UEA Bangun PLTS Terapung Terbesar di Dunia

PT PJB dan Masdar membangun PLTS Terapung di Cirata, Jawa Barat. PLTS ini disebut yang terbesar di dunia dengan kapasitas 200 MW

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 28 Nov 2017, 20:52 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2017, 20:52 WIB
PLTS Cirata, Purwakarta, Jawa Barat.
PLTS Cirata, Purwakarta, Jawa Barat. (Foto: Pebrianto Eko/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Anak Usaha PLN, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) Masdar resmi menggarap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Cirata, Jawa Barat. PLTS ini merupakan proyek PLTS terapung yang terbesar di dunia dengan kapasitas 200 Mega Watt (MW).

Kedua perusahaan telah melakukan penandatangan perjanjian pengembangan PLTS yang disaksikan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar dan Duta Besar Persatuan Emirat Arab (PEA) untuk Indonesia, Mohamed Abdulla Mohammed Bin Mutleq Alghafl‎.

Penandatangan ini merupakan tindaklanjut dari MoU antara PT PJB dan Masdar pada 16 Juli 2017 tentang Development of Renewable Large Scale Power Projects in the Republic of Indonesia di Abu Dhabi, PEA.

Arcandra mengaku senang atas dimulainya proyek tersebut. Proyek ini, sambungnya, akan menjadikan PLTS terapung pertama di Indonesia dan diharapkan dapat menghasilkan tarif listik di bawah Biaya Pokok Penyediaan (BPP) setempat.

"Untuk Jawa Barat di bawah US$ 6,5 sen per kilo Watt hour (kWh) karena apabila di atas BPP akan sulit untuk dijalankan,” kata Arcandra di kantornya, Selasa (28/11/2017).

Proyek berupa Floating Photovoltaic Solar Power Plant 200 MW dibangun di waduk Cirata milik PT PJB. Untuk feasibility dan grid interkoneksi study telah selesai di akhir September 2017. Selanjutnya telah diserahkan kepada PT PLN (Persero) serta segera melaksanakan perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA).

“Proyek ini adalah yang terbesar untuk proyek sejenis seluas 200 ha disiapkan di Cirata, dengan business to business yang baik," ungkap President Direktur PT PJB, Iwan Agung Firstantara.

Proyek ini juga mengakselerasi untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan memperkuat kerja sama antara Indonesia dan PEA.

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) Masdar, Mohammed Al Ramahi mengungkapkan, proyek PLTS terapung di Jawa Barat ini tidak hanya terbesar di Indonesia, juga akan menjadi yang terbesar di dunia.

“Kami tidak hanya membangun PLTS terapung yang terbesar di Indonesia, tapi juga yang terbesar di dunia. Dengan adanya perjanjian kerja sama ini mempermudah jalan agar cepat beroperasi,” tutupnya.

Tonton Video Pilihan Ini:

 

PLN Gandeng Perusahaan Uni Emirat Buat Bangun Pembangkit Terapung

Sebelumnya PT PLN (Persero) melalui anak usahanya PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) akan membangun Pembangkit Lis‎trik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat. Untuk membangun PLTS terapung ini, PLN akan menjalin kerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA).

Direktur Perencanaan PLN Nicke Widyawati m‎engatakan,‎ pembangunan PLTS terapung tersebut akan melibatkan Masdar, perusahaan Energi Baru Terbarukan (EBT) dari UEA. Untuk diketahui, UEA memang cukup berpengalaman dalam membangun PLTS.

Dengan teknologi yang dimiliki oleh perusahaan dari UEA ini diharapkan bisa menghasilkan listrik dengan harga yang cukup murah jika dibandingkan dengan sumber energi lain.

"Jadi Masdar menjalin kerja sama dengan PJB untuk membangun PLTS terapung di Cirata," kata Nicke, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa 23 Mei 2017.

Saat ini PJB dan Masdar masih melakukan studi kelayakan pembangunan PLTS terapung di Waduk Cirata. Oleh karena itu, Nicke belum bisa memastikan kapasitas dan nilai investasi dari proyek tersebut.

"Ini masih dimulai kajiannya. Jadi Kami memang akan kerja sama untuk bisa bersama sama melakukan studi kelayakan," papar Nicke.

Pembangunan PLTS terapung menjadi solusi untuk mengatasi pembebasan lahan yang selama ini menjadi masalah dalam pembangunan pembangkit. Dengan begitu pembangunan pembangkit bisa lebih cepat.

‎"Lahan menjadi permasalahan yang harus ada solusinya terutama di Jawa. Kita pakai danau bendungan untuk membangun itu," ucap Nicke.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya