Kontrak Baru PTPP Tembus Rp 9,5 Triliun di Kuartal I

Kontrak baru dari BUMN mendominasi perolehan kontrak baru perseroan, dengan kontribusi sebesar Rp 5,3 triliun atau 55,5 persen dari total kontrak baru.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 11 Apr 2018, 12:43 WIB
Diterbitkan 11 Apr 2018, 12:43 WIB
Logo PT PP Tbk
Logo PT PP Tbk

Liputan6.com, Jakarta PT PP (Persero) Tbk atau PTPP mencatat perolehan kontrak baru pada kuartal I tahun ini mencapai Rp 9,5 triliun. Angka ini meningkat 42 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,7 triliun.

"Sampai Maret, perseroan telah merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar 19 persen dari target Rp 49 triliun pada 2018," kata Direktur Utama PTPP Tumiyana, di Jakarta, Rabu (11/4/2018).

Kontrak baru dari BUMN mendominasi perolehan kontrak baru perseroan, dengan kontribusi sebesar Rp 5,3 triliun atau 55,5 persen dari total kontrak baru. Kemudian disusul swasta sebesar Rp 3,6 triliun (37,5 persen) dan APBN sebesar Rp 661 miliar (7,0 persen).

Sementara itu, dari tipe pekerjaan, yakni gedung (55,5 persen), bandara (20,2 persen) dan jalan serta jembatan (11,7 persen). Ini merupakan tiga besar kontributor utama dari portofolio kontrak baru Perseroan di Kuartal I 2018. Ketiganya memberi kontribusi sebesar 87,4 persen dari total kontrak baru.

Sisanya disumbangkan industri (6,1 persen), minyak bumi dan gas (4,9 persen), kereta api (0,9 persen) dan pembangkit tenaga listrik (0,7 persen).

Beberapa kontrak baru yang diperoleh pada Maret, di antaranya Hotel Mandalika Paramount sebesar Rp 850 miliar, Bandara Syamsudin Noor sebesar Rp 559 miliar, Access Road Cisokan sebesar Rp 387 miliar, ERIC Solid Waste Management Sidoarjo sebesar Rp 333 miliardan ERIC Solid Management Malang sebesar Rp 238 miliar.

Tonton Video Ini:

 

Posisi Keuangan

Perseroan membukukan posisi keuangan perseroan per 31 Desember 2017 dalam kondisi yang sehat. Tercatat, total aset perseroan sebesar Rp 41,8 triliun per 31 Desember 2017. Angka ini naik dibandingkan dengan Rp 31,2 triliun per 31 Desember 2016.

“Kualitas kesehatan keuangan merupakan kunci sukses bagi pertumbuhan yang berkelanjutan sehingga Manajemen PTPP selalu berupaya untuk menjaga kondisi keuangan tetap prima,” ujar Tumiyana.

Dalam periode yang sama, posisi pinjaman berbunga (Interest-bearing Debts) mencapai Rp 8,9 triliun, dengan kas dan setara kas Rp 9,4 triliun dan ekuitas sebesar Rp 14,2 triliun dibandingkan dengan posisi interest-bearing debts sebesar Rp6,8 triliun dan kas setara kas sebesar Rp 9,1 triliun. Adapun ekuitas sebesar Rp 10,8 triliun per 31 Desember 2016.

Dengan demikian, di tengah pertumbuhan aset perseroan sebesar 34 perseroan atau setara dengan Rp 10,6 triliun dalam periode 2016-2017. PTPP mampu menjaga rasio Gearing (Interest-bearing Debt to Equity) di 0,6 kali selama 2017, dengan neraca perusahaan dalam kondisi net cash.

Adapun arus kas operasi PTPP tercatat sebesar positif Rp 1,46 triliun atau naik 48 persen dibandingkan dengan positif Rp 987 miliar di tahun 2016.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya