Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang (Antam) Tbk terus berkomitmen tumbuh melalui pelaksanaan dan percepatan proyek-proyek pengembangan serta peningkatan kualitas dan nilai cadangan sumber daya mineral. Langkah yang ditempuh dengan pengembangan bisnis hilir guna meningkatkan nilai tambah komoditas tambang perusahaan, salah satunya feronikel.
Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo mengatakan, peningkatan kemampuan produksi feronikel yang selama ini menjadi andalan perseroan tetap harus dijaga hingga bisa menyentuh angka 28 ribu ton nikel dalam feronikel (TNi).
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
"Sebenarnya kapasitasnya memang bisa 28 ribu (TNi), tapi selama ini produksinya hanya di level sekitar 21.700 (TNi). Itu pun sudah dikatakan sebagai yang terbanyak dalam sejarah Antam," tuturnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (12/4/2018).
Demi menggapai target tersebut, dia menyebutkan, jumlah produksi feronikel Antam pada Kuartal I 2018 adalah sekitar 6 ribu TNi. Menurut data Antam, ada peningkatan 107 persen dibanding produksi feronikel pada Kuartal I 2017, yakni sebesar 2.934 TNi.
Jika dikalikan empat untuk hitungan setahun, tambah Arie, itu sudah mencapai 24 ribu TNi, atau meningkat 10 persen dibanding tahun sebelumnya.
"Jumlah itu masih dengan menggunakan equipment yang sama ya," ujar dia.
Bangun Pabrik
Antam sendiri saat ini tengah melaksanakan proyek pembangunan pabrik feronikel di Halmahera Timur (P3FH).
Proyek yang kemajuan konstruksinya kini mencapai 38 persen itu akan mendukung total produksi feronikel tahunan Antam menjadi 40.500 sampai 43.500 TNi.
Terkait emas yang masih menjadi komponen terbesar pendapatan perseroan, Arie menyatakan, penjualannya masih relatif stabil pada level 13 ribu kg.
Sebelumnya, Antam menargetkan akan menaikan sekitar 81 persen penjualan emasnya, atau sebanyak 24 ribu kg.
"Yang jelas, (produksi) feronikel kita harapkan sudah di atas, lebih improve lagi," pungkas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement