Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) bersama dengan Pelindo III menerbitkan uang elektronik kartu BRIZZI edisi E-Port Card. Kartu itu dikhususkan untuk para pengguna jasa pelabuhan yang ada di Pelindo III.
Selain itu, Kartu BRIZZI E-Port Card ini juga dapat digunakan untuk masuk secara cashless, atau pembayaran tanpa uang tunai ke dalam wilayah pelabuhan milik Pelindo III, antara lain di Tanjung Perak, Benoa, dan Banjarmasin.
Penandatanganan kerja sama peluncuran E-Port Card tersebut dilakukan oleh Direktur Konsumer BRI Handayani dan Direktur Keuangan Pelindo III U Saefudin Noer, serta dilaksanakan di Gedung BRI I, Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Advertisement
Baca Juga
Handayani menyatakan, penerapan E-Port Card adalah salah satu bentuk sistem pembayaran terintegrasi (Integrated Payment System) yang dibangun BRI untuk Pelindo III.
"Sebelumnya, kita juga telah membangun sistem untuk pembayaran jasa kepelabuhan di wilayah pelabuhan-pelabuhan Pelindo III, dengan menggunakan sistem Host to Host Payment di seluruh channel Bank BRI," tutur dia di Jakarta, Jumat pekan ini.
Pada kesempatan yang sama, BRI juga berkomitmen memberikan jasa layanan perbankan kepada anak perusahaan Pelindo III, yaitu PT Pelindo Daya Sejahtera.
Adapun fasilitas yang akan diberikan kepada anak usaha itu antara lain berupa layanan pengelolaan pembayaran gaji, pemberian fasilitas kredit konsumer seperti KPR-KKB-Briguna, sampai pengelolaan dana pensiun.
Handayani pun menuturkan, jumlah kartu BRIZZI hingga akhir April 2018 tercatat telah beredar hingga mencapai 10 juta kartu . "Itu sudah tumbuh sekitar 13 persen dibandingkan dengan posisi akhir pada Desember 2017, yakni sebanyak 8,8 juta kartu," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
BRI Targetkan 15 Juta Kartu Debit Migrasi ke Chip pada 2018
Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI terus berupaya mempercepat migrasi kartu debit (ATM) dari menggunakan magnetik menjadi chip. Upaya ini bertujuan mengurangi dan bentuk kewaspadaan dari risiko kejahatan skimming yang sampai saat ini kerap terjadi.
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo menjelaskan, tahun ini ditargetkan akan ada 15 juta kartu debit yang akan dimigrasi dengan menggunakan chip.
"Jadi yang perlu dimigrasi itu kurang lebih 50 jutaan kartu. Untuk tahun ini kita akan selesaikan 30 persennya, atau sekitar 15 juta kartu," kata dia saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Jumat 4 Mei 2018.
Sampai hari ini, migrasi tersebut sudah mencapai 5 persen atau sekitar 2,5 juta kartu debit nasabahnya. Target tersebut dipastikan terealisasi hingga akhir tahun.
Mengenai proses migrasi tersebut, Indra mengaku akan menyampaikan secara bertahap melalui pesan singkat melalui nomor telepon seluler (ponsel) yang terdaftar. Dengan demikian, nasabah yang tidak menerima diminta untuk menunggu.
Dalam proses migrasi ini sendiri, BRI harus menyediakan kartu di beberapa kota yang menjadi target migrasi. Maka dari itu, prosesnya dilakukan secara bertahap.
"Jadi memang kendalanya, selain nasabah kita itu banyak juga mengenai ketersediaan kartu yang akan kita gunakan. Karena tidak banyak yang produksi dan tersertifikasi," tambahnya.
Advertisement