Migrasi Kartu Debit ke Chip, BRI Siapkan Rp 160 Miliar Tahun Ini

Adapun wilayah nasabah yang menjadi fokus BRI untuk melakukan migrasi kartu debit ke chip pada tahun ini di Pulau Jawa.

oleh Nurmayanti diperbarui 04 Mei 2018, 14:05 WIB
Diterbitkan 04 Mei 2018, 14:05 WIB
Kartu Debit BRI.
Kartu Debit BRI. (Liputan6.com/Nurmayanti)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menargetkan 15 juta kartu debit bermigrasi menggunakan chip hingga akhir tahun ini. Jumlah itu baru sekitar 30 persen dari total 50 juta kartu debit yang harus bermigrasi.

Migrasi tersebut dilakukan secara bertahap. Ini karena selain jumlah nasabah BRI yang cukup banyak, juga diperlukan biaya untuk penggantian kartu.

"Tahun ini kita ada anggaran Rp 160 miliar. Dan biaya tersebut tidak kita kenakan ke nasabah yang sebagai pemilik kartu," ungkap Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo di kantornya, Jumat (4/5/2018).

Dia merinci, biaya dari pergantian setiap kartu mencapai USD 30 Sen. Targetnya, migrasi kartu chip BRI ini akan rampung pada 2019.

Meski mematok target 15 juta, Indra mengatakan masih terbuka kemungkinan jumlah migrasi kartu yang dilakukan tahun ini bisa melebihi 15 juta kartu.

Adapun wilayah nasabah yang menjadi fokus BRI untuk melakukan migrasi kartu debit ke chip pada tahun ini di Pulau Jawa. BRI pun sudah memetakan wilayah tempat tinggal nasabah pemilik kartu baik di daerah hingga kota besar.

"Ini dilakukan bertahap karena selain kita harus persiapkan kartunya, kita juga harus lakukan edukasi dan simulasi ke para pegawai kami di kantor cabang," jelas dia.

 

BRI Targetkan 15 Juta Kartu Debit Migrasi ke Chip Tahun Ini

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI terus berupaya mempercepat migrasi kartu debit (ATM) dari menggunakan magnetik menjadi chip. Upaya ini bertujuan mengurangi dan bentuk kewaspadaan dari risiko kejahatan skimming yang sampai saat ini kerap terjadi.

Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo menjelaskan, tahun ini ditargetkan akan ada 15 juta kartu debit yang akan dimigrasi dengan menggunakan chip.

"Jadi yang perlu dimigrasi itu kurang lebih 50 jutaan kartu. Untuk tahun ini kita akan selesaikan 30 persennya, atau sekitar 15 juta kartu," kata dia saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Jumat (4/5/2018).

Sampai hari ini, migrasi tersebut sudah mencapai 5 persen atau sekitar 2,5 juta kartu debit nasabahnya. Target tersebut dipastikan terealisasi hingga akhir tahun.

Mengenai proses migrasi tersebut, Indra mengaku akan menyampaikan secara bertahap melalui pesan singkat melalui nomor telepon seluler (ponsel) yang terdaftar. Dengan demikian nasabah yang tidak menerima diminta untuk menunggu.

Dalam proses migrasi ini sendiri, BRI harus menyediakan kartu di beberapa kota yang menjadi target migrasi. Maka dari itu, prosesnya dilakukan secara bertahap.

"Jadi memang kendalanya, selain nasabah kita itu banyak juga mengenai ketersediaan kartu yang akan kita gunakan. Karena tidak banyak yang produksi dan tersertifikasi," tambahnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya