Gunung Merapi Meletus Tadi Pagi, Bandara Adisutjipto Masih Beroperasi Normal

Gunung Merapi kembali meletus pada Jumat pagi (1/6/2018). Letusan terjadi pada pukul 08.20 WIB. Namun, operasional Bandara Adisutjipto masih normal.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Jun 2018, 16:35 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2018, 16:35 WIB
Bandara Adi Sutjipto di Yogyakarta. (Liputan6.com/Switzy Syabandar)
Bandara Adi Sutjipto di Yogyakarta. (Liputan6.com/Switzy Syabandar)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Merapi kembali meletus pada Jumat pagi (1/6/2018). Letusan terjadi pada pukul 08.20 WIB.  Namun, operasional Bandara Adisutjipto masih normal.

"Bandara di Yogyakarya sampai saat ini normal operasi," ujar Manager Humas AirNav Indonesia, Yohanes Harry Sirait lewat pesan singkat diterima Liputan6.com, Jumat pekan ini.

Akan tetapi, akibat letusan Gunung Merapi tersebut membuat Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adi Sumarmo tutup sejak pukul 15.30 WIB. Saat ini AirNav Indonesia masih mendata dampak dari penutupan bandara di Semarang dan Solo.

"Bandara Semarang dan Solo tutup hingga pukul 18.30 sore ini," ujar Yohanes.

Sebelumnya, dalam keterangan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), PVBMG, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyebutkan letusan di Gunung Merapi pagi ini berlangsung dua menit (BPPTKG mengoreksi pernyataan sebelumnya yang menyebutkan durasi letusan selama 20 menit). Tinggi kolom 6.000 meter arah Barat Laut teramati dari PGM Jrakah.

"Saat ini letusan sudah selesai, waspadai ancaman hujan abu," cuit @BPPTKG.

BPPTKG juga meminta masyarakat di sekitar Gunung Merapi tetap tenang.

 

Letusan Hari Ini Bukan Awan Panas, Status Gunung Merapi Masih Waspada

Letusan Gunung Merapi
Asap terpantau di batas vegetasi Gunung Merapi. (Foto: Istimewa/BPPTKG DIY/KRJogja.com)

Sebelumnya, dua titik asap di sektor barat laut Gunung Merapi terpantau usai letusan pada Jumat pagi tadi sekitar pukul 08.20 WIB. Asap itu sempat membuat masyarakat bertanya-tanya apakah awan panas sudah mulai keluar dan membakar vegetasi di posisi 1,5 kilometer dari puncak Merapi.

Namun, hal itu buru-buru disangkal pihak Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY saat sesi konferensi pers pada Jumat 1 Juni 2018 siang.

Kepala BPPTKG DIY, Hanik Humaida, mengungkapkan bahwa pihaknya masih memverifikasi untuk menentukan material apa yang terlontar menyebabkan asap di batas vegetasi Gunung Merapi.

"Itu bukan awan panas, tapi kalau ditarik dari rentetan waktu kejadian, maka bisa saja material balistik yang masih panas. Posisinya terpantau di 1,5 kilometer dari puncak, tepatnya di barat laut," ungkapnya.

Hanik menyampaikan, pada letusan hari ini, Merapi tidak mengeluarkan awan panas seperti yang banyak dikhawatirkan masyarakat. "Tidak ada awan panas di letusan hari ini, dominasi masih gas meski sudah ada kontribusi magmatis yang dominan," imbuhnya.

Meski meminta masyarakat tetap waspada, BPPTKG tetap mengimbau untuk tidak mempercayai adanya kabar simpang siur yang belum bisa diverifikasi kebenaran datanya. "Kami akan terus memantau dan menyampaikan update kondisi Merapi," ujarnya.

Menurut Hanik, hingga siang ini, jarak aman tetap 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi dan status tetap Level II atau Waspada.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya