Liputan6.com, Jakarta Buku adalah jembatan ilmu. Bahkan, sering disebut buku adalah jendela dunia. Lewat buku terbuka wawasan tentang berbagai hal. Lewat buku terbuka wawasan tentang dunia.
Orang-orang hebat pun mengakui, mereka menjadi besar karena gemar membaca berbagai macam buku. Dengan membiasakan membaca buku, kita terlatih memusatkan pikiran. Bahkan, merangsang saraf otak untuk bekerja.
Baca Juga
Siapa tak kenal Bill Gates dan Warren Buffett. Atau Mark Zuckerberg, anak muda yang mengguncang dunia. Begitu pun dengan Jeff Bezos, CEO Amazon.com Inc., yang baru-baru ini ditahbiskan sebagai orang terkaya di Bumi tahun ini, menggeser Gates.
Advertisement
Wormtraders mencatat berdasarkan rilis terbaru yang dikeluarkan Forbes belum lama ini, Bezos tampil sebagai orang paling kaya di dunia dengan kekayaan sebesar US$ 112 miliar. Kekayaan itu melonjak pesat setelah kenaikan saham Amazon hingga 59 persen dalam 12 bulan terakhir.
Gates yang sudah beberapa tahun tampil sebagai jawara orang terkaya dunia versi Forbes pun harus rela turun di posisi kedua.
Pasca pengumuman, saham Amazon terus meroket. Valuasinya bertambah hingga US$ 127 miliar. Otomatis, raihan itu makin memperluas jarak antara Bezos dan Gates.
Sementara posisi ketiga ditempati investor legendaris, Warren Buffett. Sedangkan Bernard Arnault, orang kaya dari Perancis menempati posisi keempat. Dan, anak muda fenomenal pendiri Facebook Inc., Mark Zuckerberg, berada di posisi kelima.
Buku Sahabat Orang Terkaya Dunia
Orang-orang yang masuk jajaran lima besar orang terkaya di dunia tesebut mengakui jika buku adalah kunci sukses mereka. Bahkan, mereka masuk kategori orang-orang yang ‘rakus’ membaca.
Buffett misalnya, menyebut membaca 500 halaman buku setiap hari adalah sebuah kewajiban baginya. Buku adalah kunci sukses investor kelahiran Omaha, Nebraska, Amerika Serikat, ini dalam menempati posisi terhormatnya selama bertahun-tahun.
Bahkan, mengantarkannya sebagai orang terkaya nomor tiga dunia dalam beberapa periode. “Baca 500 halaman buku setiap hari. Begitulah pengetahuan bekerja, begitu pun dalam memoles minat. Sesuatu yang mudah dilakukan, namun saya jamin tidak banyak yang bisa dan mau melakukannya,” tandas Chairman & CEO Berkshire Hathaway berusia 87 tahun ini.
Sepak terjang Buffett sebagai investor andal bahkan mengantarkannya sebagai orang paling berpengaruh di dunia pun membawa Gates untuk berguru.
Jika Gates merasa perlu menanyakan buku apa menjadi favorit Buffett, bukan karena Buffett rajin menyumbang 99 persen kekayaannya untuk keperluan-keperluan filantropi melalui Gates Foundation.
Namun, karena sosok berjuluk Wizard of Omaha atau Penyihir dari Omaha ini memang kondang menjadikan buku sebagai jendela dunia.
Mau tahu buku favorit apa yang direkomendasikan Buffett kepada Gates untuk dibaca saat keduanya bertemu pada 1991?
Buku yang mengupas soal bisnis tersebut adalah Bussiness Adventures karangan John Brooks.
“Saat menanyakan apa buku favoritnya tentang bisnis, dia menunjuk Bussiness Adventures karangan John Brooks. Saya tertarik. Saya belum pernah mendengar tentang John Brooks sebelumnya,” ungkap Gates seperti dikutip businessinsider.com.
Lebih dari dua dekade setelah rekomendasi diberikan investor berjuluk Oracle of Omaha atau Peramal dari Omaha, Gates masih menempatkan Bussiness Adventures sebagai buku yang mengupas bisnis terbaik.
Bahkan, Brooks tetap menjadi penulis favorit bos Microsoft yang didirikannya bersama Paul Allen.
Buku Tentang Investasi hingga Kemiskinan
Berdasarkan penelusuran The Insider Picks, buku lain yang disarankan Buffett untuk dibaca adalah The Intelligent Investor.
Buku karangan Benjamin Graham yang terbit pertama kali pada 1949 ini bahkan telah menjadi kitab suci bagi mereka yang berkutat di dunia investasi.
Menurut Buffett, yang dibutuhkan untuk sukses berinvestasi tak hanya IQ yang stratosfer atau wawasan bisnis yang tak biasa.
Namun, kunci sukses berinvestasi adalah kerangka intelektual yang kuat dalam membuat keputusan serta kemampuan menjaga emosi agar tak mengorbankan kerangka kerja yang telah ditetapkan.
The Intelligent Investor, secara tepat dan jelas menentukan kerangka kerja yang tepat.Sementara Gates yang juga dikenal sebagai filantropis menunjuk buku Evicted: Poverty and Profit in the American City karangan Matthew Desmond sebagai buku yang sangat menginspirasi.
Gates membenarkan ulasan Desmond jika penggusuran tak hanya menjadi pemicu kerentanan dan keputusasaan seseorang.
Bahkan, penghapus kecerdikan dan keberanian.Buku tersebut menginspirasi Gates yang bersama sang istri, Melinda, mendirikan Bill & Melinda Gates Foundation.
Yayasan ini memiliki ketertarikan terutama dalam memperbaiki sistem kesehatan dan mengurangi kemiskinan ekstrem di seluruh dunia.
Ketertarikan tentang kemiskinan juga ditunjukkan Mark Elliot Zuckerberg, pendiri jejaring sosial Facebook berusia 33 tahun.
Lulusan Harvard University ini menunjuk Portfolios of the Poor: How the World’s Poor Live on US$2 a Day sebagai buku pegangan bagi siapa pun yang ingin bekerja untuk orang-orang miskin agar menjadi lebih baik.
Buku yang ditulis Daryl Collins itu mengupas betapa hampir tiga miliar orang hidup dengan penghasilan kurang dari US$ 2,50 sehari. Atau, lebih dari satu miliar orang hidup dengan penghasilan kurang dari US$ 1 setiap hari.
Lantas buku apa yang direkomendasikan oleh orang terkaya di dunia saat ini? The Remains of the Day adalah buku favorit Jeff Bezos. Buku yang ditulis Kazuo Ishiguro ini diterbitkan pertama kali pada 1989.
“Jika Anda membaca The Remains of the Day yang menjadi salah satu buku favorit saya, Anda akan tersadar jika selama ini hanya memanfaatkan sedikit waktu dalam hidup untuk berpikir tentang langkah alternatif dalam hidup. Dari sini saya belajar tentang kehidupan dan juga penyesalan,” ungkap bos Amazon bernama asli Jefrrey Preston ini.
Terbukti, ada banyak gagasan dan inspirasi diraih orang-orang berpengaruh ini dalam hidupnya dari buku. Jika orang-orang terkaya di dunia saja masih harus ‘rakus’ membaca buku untuk me-refresh diri, mengapa tidak dengan Anda? Benar, buku adalah jendela dunia.
Advertisement