Turis Terdampak Erupsi Gunung Agung Dapat Layanan Gratis Penginapan

Bagi wisatawan yang ingin menambah masa penginapannya meski terjadi erupsi Gunung Agung, pihak hotel di Bali akan memberikan potongan hingga separuh harga.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jun 2018, 15:30 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2018, 15:30 WIB
Gunung Agung kembali erupsi pada 28 Juni 2018 petang
Gunung Agung kembali erupsi pada 28 Juni 2018 petang (PVMBG)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pariwisata (Kemenpar) memberikan penginapan gratis bagi para wisatawan domestik maupun internasional yang terimbas bencana erupsi Gunung Agung di Bali.  

"Untuk hotel, seperti dulu juga kejadian pada hari H-nya ditutup apabila dia sudah habis. Kalau dia masih mau stay, stay saja di situ. Kalau dia mau habis atau mau pulang ini (justru ada bencana) akan digratiskan satu hari," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (29/6/2018).
 
Arief mengatakan, bagi wisatawan yang ingin menambah masa penginapannya meski terjadi erupsi Gunung Agung, pihak hotel di Bali akan memberikan potongan hingga separuh harga. 
 
"Untuk hari-hari berikutnya diberikan diskon tapi pada saat hari-hari itu (saat kejadian bencana alam). Tapi, kesepakatan umum, konsesus namanya diberikan diskon 40 persen. Kalau hari pertamanya gratis," imbuh dia.
 
Lebih lanjut, Arief memastikan, dengan adanya kejadian erupsi Gunung Agung, ada sekitar 160 ribu pengunjung yang tertahan di Bali. Angka itu didapat mengacu pada jumlah per hari wisatawan domestik maupun internasional yang datang maupun keluar dari Bandara I Gusti Ngurah Rai mencapai 40 ribu orang.  
 
"Ada 40 ribu sehari, totalnya 160 ribu yang stranded. Orang yang stranded itu orang yang ditunda keberangkatannya. Karena ada empat hari yang lalu mereka belum pulang," ia menerangkan. 
 
Selain penginapan, Kemenpar juga akan menggratiskan tiket perjalanan melalui darat untuk para wisman dan wisnus yang akhirnya harus tertahan di Pulau Dewata tersebut. Akibat kejadian ini, Angkasa Pura I menutup sementara tiga bandara, yakni Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Bandara Lombok, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai. 
 
Karena itulah terjadi pengalihan penumpang yang diberangkatkan melalui Bandara Juanda Surabaya dan Padang Bay, tentunya melalui perjalanan darat. 
 
"Hari ini sudah diberangkatkan ke Juanda dan Padang Bay. Jadi, kalau mau ke Lombok lewat Padang Bay, kalau yang mau ke Surabaya lewat Juanda melalui bus dan semuanya gratis. Banyuwangi dan Jember ditutup, jadi cuma ke Juanda dan Lombok," tandas Arief.
 
Sebagai informasi, Gunung Agung di Bali kembali erupsi. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) erupsi terjadi pada Rabu (28/6/2018) sekira pukul 15.00 Wita. Alhasil, menyebabkan sebaran abu vulkanik. Hingga pagi ini terpantau Gunung Agung masih memuntahkan abu vulkanik.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hal itu berdasarkan pantauan visual di Pos Pengamatan Gunung Agung di Rendang hingga Jumat (29/6) pukul 06.00 Wita.

Gunung Agung masih mengeluarkan abu vulkanik dan kawah menyala api berwarna kemerahan dengan intensitas stabil dengan tinggi kolom abu mencapai 2.500 meter," jelas Sutopo.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Sempat Ditutup Akibat Erupsi Gunung Agung, Bandara Ngurah Rai Kembali Beroperasi

Bandara Ngurah Rai Ditutup
Sejumlah penumpang mencari informasi jadwal penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Bali, Jumat (29/6). PT Angkasa Pura I menutup sementara operasional bandara selama 16 jam dikarenakan dampak abu vulkanik Gunung Agung. (AFP/GEDE ARDIASA)

AirNav Indonesia menerbitkan Notam A 2552/18 kepada seluruh stakeholder penerbangan untuk menyampaikan beroperasinya kembali Bandara Ngurah Rai, Bali mulai pukul 14.30 Wita. Keputusan ini seusai rapat evaluasi penanganan dampak erupsi Gunung Agung.

Rapat ini dipimpin Kepala Kantor Otoritas Bandara Wlayah IV dan dihadiri seluruh stakeholder komunitas Bandara Ngurah Rai. Pada Notam sebelumnya, Bandara Ngurah Rai ditutup mulai pukul 03.00-19.00 Wita. 

"Diambil keputusan untuk membuka kembali penerbangan di Bandara Ngurah Rai mulai pukul 14.30 Wita," ujar Manager Humas AirNav Indonesia, Yohanes Sirait dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (29/6/2018). 

Dalam rapat tersebut, Station Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar menyampaikan bahwa status VONA (Code Colour ORANGE) per pukul 16.00 UTC pada 28 Juni 2018. Selain itu, SIGMET ketinggian erupsi mencapai ketinggian 23 ribu kaki bergerak ke arah Barat Daya dengan kecepatan 15 knots.

"Tidak ada indikasi sebaran VA menutup airspace bandara," ujar Yohanes. 

RGB Citra Satelit Cuaca Himawari pergerakan debu vulkanik terdeteksi ke arah Barat Daya. Berdasarkan data observasi Station Meteorologi Kelas I Ngurah Rai DPS tidak teramati adanya VA di Bandara Ngurah Rai (NIL VA).

Secara ploting (poligon) sebaran VA per pukul 13.25 Wita pada hari ini tidak menutupi koordinat Bandara Ngurah Rai.

Airnav Indonesia Cabang Denpasar menyampaikan bahwa pemanduan penerbangan atau pelayanan lalu lintas udara dari atau ke Bandara Ngurah Rai secara taktikal dengan menghindari Ploting Area (poligon) sebaran VA yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan. Jika dilakukan open aerodrome pelayanan lalu lintas udara tidak ada masalah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya