Pesan Sri Mulyani kepada Mahasiswa Ekonomi UI

Menkeu Sri Mulyani membagikan pesan kepada para mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI).

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Agu 2018, 15:30 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2018, 15:30 WIB
(Foto: Facebook Menkeu Sri Mulyani)
Menteri Keuangan Sri Mulyani jadi pembicara pada orientasi pengenalan kampus di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI (Foto: Facebook Menkeu Sri Mulyani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membagikan pesan kepada mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) pada Sabtu, 18 Agustus 2018.

Menkeu bersama M Chatib Basri menjadi pembicara pada Orientasi Pengenalan Kampus di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok.

Ia menulis kegiatannya tersebut dalam akun media sosialnya instagram @smindrawati. Di hadapan sekitar 700-an, mahasiswa baru FEBUI, Sri Mulyani mengingatkan para mahasiswa bahwa dengan ada teknologi robotic dan artificial intelligence, pekerjaan manual yang sifatnya berulang-ulang akan dapat digantikan oleh robot. Contohnya adalah ilmu akuntansi.

"Jadi kalau Anda yang jurusan akuntansi hanya memahami tentang balance sheet, akan mudah sekali digantikan oleh software," tulis Sri Mulyani.

Ia menambahkan, hal-hal yang tak dapat digantikan oleh robot adalah hal yang berhubungan dengan emosi dan hubungan antarmanusia.

"Agar tidak tergantikan oleh robot dan teknologi, ketika memasuki dunia kerja Anda semua harus memelihara sisi kemanusiaan kita seperti rasa toleransi, empati, rasa ingin tahu, etika, rasa tanggung jawab, dan dialog dengan sesama," kata dia.

Sri Mulyani menuturkan, setelah lulus dari FEB-UI nanti, jangan pernah berpikir saat tersebut adalah akhir dari proses belajar. Ini adalah hanya salah satu bagian dari proses pembelajaran yang seumur hidup.

"Bahkan saya yang sudah dua kali menjadi Menteri Keuangan tidak pernah berhenti belajar setiap hari, karena ekonomi berubah, masyarakat berubah, dunia berubah dengan demikian kebijakan yang diambil juga harus berubah," tulis Sri Mulyani.

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

 


Arti Kemerdekaan di Mata Menkeu Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengikuti upacara Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2018 di Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta. Foto: Merdeka.com/Anggun P Situmorang
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengikuti upacara Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2018 di Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta. Foto: Merdeka.com/Anggun P Situmorang

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mempunyai cara sendiri memaknai arti Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73.

Merdeka, menurut dia, memiliki arti masyarakat menikmati pembangunan yang terus berjalan mulai dari kesejahteraan yang membaik, kemiskinan menurun, hingga konektivitas yang lebih baik.

"Jadi tentu dari sisi kita ingin melihat pembangunan berjalan. Masyarakat bisa merasakan perbaikan dalam bentuk kesejahteraan langsung, pendapatan membaik, kemiskinan menurun. Mereka yang selama ini tidak mendapatkan akses dan konektivitas sekarang lebih baik lagi," ujar Sri Mulyani di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat 17 Agustus 2018.

Sri Mulyani mengatakan, beberapa hal tersebut merupakan cita-cita pemerintah yang diwujudkan terus-menerus. Ke depan, pemerintah juga masih akan terus membangun dan memperbaiki ketertinggalan daerah yang belum optimal.

"Itu adalah cita-cita yang kita ingin, sehingga dia bisa ikut merasakan arti kemerdekaan itu. Apa yang sudah baik kita akan terus perbaiki dan yang masih tertinggal kita akan terus perbaiki supaya mereka bisa mendapatkan apa yang disebut arti kemerdekaan," jelas Sri Mulyani.

Sri Mulyani menambahkan, merdeka bukan berarti tidak punya kewajiban dan tanggung jawab. Oleh karena itu, untuk membangun Indonesia yang adil dan makmur maka semua elemen negara harus bekerja bersama-sama.

"Merdeka itu bukan berarti kita tidak punya tanggung jawab, kita tidak punya kewajiban. Merdeka itu artinya kita bisa menentukan langkah kita sendiri. Jadi kalau kita ingin membangun Indonesia yang adil, makmur, kita harus membangun bersama sama," ujar dia.

"Dan berarti kita juga harus ikut membiayainya, membayar pajaknya, mengawasi penggunaannya. Dan kita meyakinkan bahwa mereka itu dipakai untuk sebesar besarnya untuk manfaat masyarakat. Itu yang saya anggap sebagai arti yang paling penting kemerdekaan," tandasnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya