Bos KLY Berbagi Cerita Perjalanan Bangun Bisnis

Pendiri dan CEO KapanLagi Youniverse (KLY) Steve Christian berbagi kisah perjalanan kariernya di depan para pemuda.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 25 Agu 2018, 16:04 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2018, 16:04 WIB
Presiden Jokowi Hadiri Konferensi Anak Muda di Jakarta
Peserta berpose saat menghadiri acara bertajuk "Young On Top NationalConference (YOTCN) di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (25/8). YOTCN merupakan kegiatan tahunan berskala nasional. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri dan CEO KapanLagi Youniverse (KLY) Network Steve Christian berbagi kisah perjalanan membangun karier dan bisnis di depan para pemuda.

Ia bercerita di acara Young On Top National Conference 2018 (YOTNC 2018). Steve mulai berusaha sendiri karena penolakan. Karena ditolak kerja sebagai kasir, dia pun bertekad membuka lapangan kerja.

"Suatu hari saya mau buat lapangan kerja yang besar," ia mengenang janjinya. "Kenapa ditolak segitu sedihnya, karena waktu itu butuh lapangan kerja banget makanya sedih," ucap dia di acara Young On Top, Sabtu (25/8/2018) di Balai Kartini, Jakarta.

Namun, perjalanan sukses Steve tidak mulus. Ia sudah akrab menghadapi situasi darurat seperti nyaris bangkrut.  "Saya sampaikan, kita punya tiga bulan , kalau enggak survive harus cari kerjaan baru," ujar dia.

Meski sempat ditinggal pegawai, perusahaan pimpinan Steve masih tetap sukses. Sekarang, KLY memiliki 120 juta pembaca tiap bulan di KapanLagi Youniverse. Sekarang banyak berita KLY yang tersebar di berbagai platform.

Steve pun berbagi penjelasan tentang intuisi yang diraih dari pengalaman panjangnya di dunia bisnis.

Dia pun diajak membaca potensi karier beberapa anak muda yang hadir di acara YOTNC 2018

Steve, yang mengaku tidak begitu nyaman bicara di depan publik, tampak populer di tengah-tengah penonton yang potensinya ingin dibaca Steve. 

Salah satu peserta, Rifki dari Universitas Negeri Jakarta, mendapat kesempatan itu. Rifki menyebut ingin menjadi Direktur Bank Indonesia. Steve langsung memuji kepercayaan diri lelaki tersebut.

Peserta lainnya yang potensi kariernya dibaca oleh Steve adalah Puji, salah satu pegawai Bank BUMN. Menurut Steve, ketenangan Puji dapat membawa kariernya naik ke atas. 

Ada pula Frieda, mahasiswi Sampoerna University. Meski belajar manajemen, tapi menurut Steve, dia lebih cocok karier lain. "Lebih cocok jadi wartawan atau presenter," ucapnya. 

Ia pun terkesan melihat sikap Lazuardi, mahasiswa Fisika UI yang datang ke acara Young On Top. "Melihat kamu pertama kali kesannya menyenangkan," ucap Steve seraya menyemangati Lazuardi untuk mengejar karier dengan semangat tersebut.

Ia pun berpesan pada para pemuda untuk percaya diri mengembangkan minatnya. Seperti Steve, yang kemampuannya berawal dari coding, tetapi sukses membangun perusahaan.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Jokowi Kaget Gibran Pilih Jual Martabak Ketimbang Mewarisi Pabrik

Presiden Jokowi Hadiri Konferensi Anak Muda di Jakarta
Presiden Joko Widodo memberi sambutan saat acara "Young On Top NationalConference (YOTCN) di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (25/8). Acara ini merupakan wadah berbagi pengalaman antara praktisi bisnis dengan para calon pembisnis. (Liputan6.com/Pool/Ist)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka acara inspiratif Young On Top National Conference yang diselenggarakan di Kartini Expo Center, Balai Kartini, Sabtu 25 Agustus 2018, Jakarta.

Dalam acara bertema #terusMENGINSPIRASI, Jokowi membahas tantangan revolusi industri 4.0, beragam perkembangan teknologi, dan peran anak muda. "Yang bisa menghadapi ini hanya anak muda," tegas Jokowi.

Saat membahas dunia bisnis, Jokowi bercerita kekagetannya saat sang anak sulung memutuskan berbisnis martabak. Padahal, Gibran seharusnya dapat meneruskan pabrik kayu Jokowi.

"Waktu anak saya yang pertama ngomong ke saya," Pak sekarang saya jual martabak." Saya kaget saat itu. Saya kaget dia jualan martabak," kenang Jokowi.

Meski kaget atas keputusan itu, Jokowi tidak pesimistis. Ia memilih menyemangati anaknya untuk mendirikan bisnis sendiri. "Lakukan," tegas Jokowi pada putranya.

Uniknya, Jokowi tidak kaget saat putra keduanya memilih jualan pisang goreng. "Kaesang, jualan pisang goreng tak kaget," ucap dia disambut tawa hadirin.

Alhasil, kedua putra Jokowi tidak ada yang meneruskan pabrik milik Jokowi. Padahal, pabriknya masih ada.

"Nerusin pabrik (mereka) enggak mau. Sampai sekarang pabrik masih ada; kayu, dan mebel-mebel. Tidak mau. Maunya jual pisang goreng, martabak,” tutur dia.

Pada akhirnya, Jokowi percaya pada pilihan putra-putranya yang memutuskan berdiri sendiri, dan atas pilihan bisnis masing-masing. "Jadi dirinya sendiri. Silahkan," ujar Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya