Penambang Timah di Laut Wajib Pakai Teknologi Ramah Lingkungan

Penambangan timah di laut harus menggunakan metode yang ramah lingkungan untuk melindungi ekosistem laut.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Okt 2018, 20:38 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2018, 20:38 WIB
(Foto: Liputan6.com/Nurseffi D)
Wamen ESDM Arcandra Tahar (Foto: Liputan6.com/Nurseffi D)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan memperketat penambangan timah di laut dengan mengharuskan menggunakan metode yang ramah lingkungan untuk melindungi ekosistem laut.

Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, instansinya dan Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) ‎bersinergi dalam menjaga ekosistem laut. Salah satu fokusnya adalah, penambangan timah di laut dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan.‎

"Sama Bu Susi, tentang penambangan di laut. Jadi kemarin ini sinergi kita dengan KKP bahwa, tambang dari 0 - 2 mile bisa enggak kita pakai teknologi ramah lingkungan," kata Arcandra, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (5/10/2018).

Menurut Arcandra, sebelum penggunaan teknologi ramah lingkungan diterapkan, instansinya turun langsung ke lapangan guna memastikan kesiapan perusahaan tambang. Namun, teknologi tambang timah ramah lingkungan baru ada untuk penambangan di darat.

"Nah dalam rangka untuk melihat teknologi ramah lingkungan, kita check ke lapangan dan yang dikembangkan PT Timah itu teknologi ramah lingkungan. Tapi baru di darat, nanti di laut seperti apa nanti kita lihat," jelasnya.

Dia mencontohkan teknologi penambangan ramah lingkungan yang dimaksud, tidak menggali banyak tanah tetapi membor seperti yang diterapkan dalam pencarian minyak dan gas bumi (migas).‎

"Sekarang kan masih dilakukan PT Timah untuk melihat teknologi yang sekarang di darat sudah ada, hanya lewat bor oil and gas kecil saja," tandasnya.

 

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya