Industri Fesyen Muslim RI Kalah dari China, Mengapa?

Indonesia menempati urutan kesepuluh sebagai salah satu negara pengekspor fesyen muslim terbesar ke negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI).

oleh Merdeka.com diperbarui 16 Okt 2018, 19:15 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2018, 19:15 WIB
Siap Bersaing di Pasar Internasional, Jokowi Dorong Industri Fesyen Muslim Tanah Air
Presiden Joko Widodo berfoto bersama dengan komunitas dan para pelaku usaha busana muslim usai mennggelar pertemuan di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/4). (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia menempati urutan kesepuluh sebagai salah satu negara pengekspor fesyen muslim terbesar ke negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI). Urutan pertama ditempati oleh China disusul oleh Turki, India, Bangladesh, Italia, Vietnam, UAE dan Kamboja.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan faktor penyebab Indonesia tertinggal dibanding negara tersebut adalah tehnologi, cara kerja dan keterjangkauan terhadap pasar.

"Teknologi berpengaruh, makanya Kemenperin menginisiasi melaunching making Indonesia 4.0 karena kita kalau mau kompetisi dengan negara lain produktifitas harus tinggi. Bicara produktifitas itu bicara teknologi dan SDM harus siap," ujarnya di Hotel Sofyan, Jakarta, Selasa (16/10/2018).

Dari sisi pasar, negara-negara tersebut memiliki jarak yang lebih dekat dengan negara-negara OKI. Sementara Indonesia harus mengeluarkan cost yang cukup besar dalam menjangkau pasar. Hal ini kemudian mengakibatkan, harga barang dari Indonesia lebih mahal.

"Yang jadi masalah mereka lebih dekat ke pasar mereka. Mereka sudah di Eropa itu yang jadi masalah kita, jauh. Makanya kita harus murah, gimana biar murah produktivitas harus tinggi," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Ketinggalan Model?

Siap Bersaing di Pasar Internasional, Jokowi Dorong Industri Fesyen Muslim Tanah Air
Presiden Jokowi saat menerima komunitas dan pelaku usaha busana muslim di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/4). Usai pertemuan ini diharapkan industri fesyen muslim Tanah Air mampu bersaing di pasar internasional. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Gati juga membantah, produk Indonesia ketinggalan model. Sebab, menurutnya, orang Indonesia memiliki kualitas desain yang telah diakui diberbagai belahan dunia.

"Kalau model enggak ya. Browsing deh desainer beberapa negara itu, siapa yang ikut New York Fashion Week, Paris Fashion Week enggak ada. Indonesia banyak, malah kita bikin panggung sendiri makanya kita enggak usah takut kalau soal model," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya