Garuda Indonesia Layani Kargo Udara untuk Industri Nuklir Indonesia

PT Garuda Indonesia Tbk akan melayani kebutuhan layanan kargo udara untuk pengangkutan produk kesehatan INUKI.

oleh Merdeka.com diperbarui 07 Nov 2018, 19:58 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2018, 19:58 WIB
Garuda Indonesia
Garuda Indonesia (Foto: AFP / Adek BERRY)

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk melalui lini usaha kargo udara bersinergi dengan PT Industri Nuklir Indonesia (Persero) (INUKI) melaksanakan penandatanganan kemitraan strategis jaringan layanan kargo udara antar kedua korporasi.

Kerja sama keduanya ditandai dengan penandatanganan PKS antara INUKI dan Garuda Indonesia selaku induk usaha, serta dengan PT Aero Jasa Cargo dan PT GMF Aeroasia Tbk selaku anak perusahaan Garuda Indonesia. 

Adapun penandatanganan kerja sama tersebut dilaksanakan langsung oleh Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Garuda Indonesia Mohammad Iqbal, Direktur Administrasi INUKI dan Keuangan Lenggoneni dan Direktur PT Aero Jasacargo Rene Van Joost di acara Indo Defense 2018, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Rabu (7/11/2018). 

Melalui kemitraan strategis tersebut, Garuda Indonesia akan melayani kebutuhan layanan kargo udara untuk pengangkutan komoditas unggulan INUKI yang terdiri dari radioisotope dan radiofarmaka yang dikembangkan untuk produk kesehatan ke seluruh jaringan penerbangan domestik maupun internasional yang dilayani oleh Garuda Indonesia. 

Selain menjalin kerja sama pengiriman kargo udara, Garuda Indonesia dan INUKI juga mengembangkan kerja sama pada lini solusi logistic dan supply chain. Sedangkan anak usaha Garuda Indonesia, GMF Aero Asia akan menjalin kerja sama dalam bidang aircraft engineering. 

"Garuda Indonesia mendukung pesatnya perkembangan industri nuklir yang dikelola INUKI. Dukungan tersebut kami tunjukan lewat kesiapan layanan kargo kami untuk mengangkut berbagai kiriman ekspor Dangerous Goods," ujar Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Garuda Indonesia, Mohammad Iqbal.

Grup Garuda Indonesia merupakan satu-satunya grup maskapai di Indonesia yang memiliki izin pengangkutan Dangerous Goods dari Kementerian Perhubungan dan IATA. Selain saling melengkapi kebutuhan masing-masing perusahaan, kerja sama ini tentunya meningkatkan potensi pendapatan untuk kedua belah pihak. 

Melalui jaringan penerbangan Garuda Indonesia, INUKI dapat memperluas ekspor produknya ke berbagai negara yang sebelumnya belum terjangkau. Ke depan, tidak menutup kemungkinan kerja sama antar BUMN ini dapat ditingkatkan dalam bidang lainnya. 

Sementara itu, Direktur Administrasi dan Keuangan INUKI Lenggoneni mengungkapkan, untuk memaksimalkan kerja sama BUMN, INUKI mempercayakan pengiriman Dangerous Goods (DG) untuk diangkut oleh layanan kargo Garuda Indonesia. 

"Barang berkategori DG yang riskan harus ditangani oleh maskapai yang berpengalaman dalam mengimplementasikan special handling seperti Garuda Indonesia, agar kualitas barang kiriman dapat terjaga keamananannya ketika sampai di tujuan," papar Lenggoneni. 

 

Reporter: Anggun P.Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Jurus Garuda Indonesia Hadapi Tekanan Rupiah dan Tingginya Harga Minyak

Penerbangan Perdana Garuda ke Dili
Pesawat Garuda Indonesia disiapkan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Jumat (24/10/2014), untuk penerbangan perdananya dengan tujuan Dili, Timor Leste. (Antara Foto/Rosa Panggabean)

Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk kembali menyusun strategi baru dalam menghadapi kondisi tingginya harga minyak serta nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, mengungkapkan pihaknya sudah menyusun strategi pada tahun lalu. Namun, melihat kondisi saat ini, strategi tersebut harus segera diperbarui.

"Kalau antisipasinya kita juga sudah membuat tahun lalu kita sudah mulai karena tahu prediksi harga minyak naik kita sudah hedging 30 persen. Kita lihat kalau misalnya memang masih naik kita naikkan hedging jadi 40 persen," kata Ari saat ditemui di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, ditulis Senin 22 Oktober 2018.

Sementara itu, untuk menghadapi situasi nilai tukar rupiah yang terus melemah, maskapai pelat merah tersebut juga akan melakukan beberapa langkah efisiensi. Di antaranya adalah penghapusan tiket subkelas atau tiket murah di bawah kelas ekonomi di beberapa rute.

"Kita juga akan review strategi pricing. Kita ada subkelas yang akan kita tutup, kita ada 12 sub kelas mungkin tiga terendah kita akan tutup," ujar dia.

Subkelas yang akan ditutup adalah rute yang dinilai tidak menguntungkan. "Kalau misalnya rutenya memang kurang menguntungkan, kita akan tutup dan kalau yang statistiknya bagus pasarnya subkelas tergantung kita lihat market masing-masing rute dan daya beli masyarakat," ujar dia.

Selain itu, beberapa harga promo juga akan ditutup, sebab perusahaan tidak mungkin menaikkan tarif ongkos pesawat untuk menambal kerugian.

"Kita tidak bisa naikkin tarif. Kita menutup harga promo, harga-harga promo kita tutup," kata dia.

Strategi juga dilakukan dalam bidang negosiasai, di antaranya adalah perpanjangan leasingpesawat semua tipe. 

"Yang white body yang besar dari 15 tahun menjadi 20 tahun, sehingga menurunkan cost leasingnya," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya