Liputan6.com, Jakarta - Forbes baru saja merilis daftar orang paling dermawan di Asia. Daftar bertajuk Heroes of Philanthrophy ini menyorot sosok yang menyumbangkan hartanya untuk tujuan baik.Â
Para sosok berikut mendapat predikat orang paling dermawan ini menyumbangkan hartanya lewat cara masing-masing. Banyak yang menyumbang melalui yayasan, atau dengan memberikan barang seni bernilai tinggi, sampai ginjalnya.Â
Advertisement
Baca Juga
Di antara nama-nama warga Asia Timur yang mendominasi, terdapat pula sosok pebisnis Indonesia. Langkapnya, Berikut sosok orang paling dermawan di Asia-Pasifik versi Forbes.Â
Australia
1. Pamela Galli
Founder dari Galli Estate Winery ini mendonasikan USD 3,5 juta kepada Universitas Melbourne. Uang yang ia sumbangkan berfokus pada penelitian penyakit, biologi dan obat-obatan.
2. Anthony Pratt
Selama hidupnya telah menyumbang USD 700 juta untuk kepentingan penelitian medis dan seni. Pratt Foundation yang didirikan orang tuanya juga telah menyumbang sampai USD 175 juta sejak 1978.
3. Isaac Wakil
Investor properti ini sudah menyumbang USD 50 juta bersama sang istri untuk kesehatan, pendidikan, seni dan program agama Yahudi.
Kamboja
1. Suwanna Gauntlett
Pendiri Wildlife Alliance
Satu-satunya orang paling dermawan di Asia yang menetap di Kamboja. Lahir di Amerika Serikat (AS), ia adalah pewaris harta perusahaan farmasi Upjohn. Ia menyumbangkan uangnya untuk program Wildlife Alliance dalam konservasi lingkungan di Kamboja.Â
Tiongkok Mendominasi
Tiongkok
1. Cai Bersaudara
Ketiga bersaudara ini menyumbanngkan USD 14 juta pda 2017 untuk merenovasi lokasi industri di kota Shantou, provinsi Guandong, tempat mereka tumbuh dewasa. Mereka adalah petinggi perusahaan animasi dan mainan Alpha Group.
2. Chen Fashu
Ia adalah pemimpin perusahaan obat herbal Baiyao Holding dan rantai usaha minimarket New Huadu Industrial. Lewat Fashu Foundation yang ia dirikan, uang sebanyak USD 72 juta didonasikan ke Universitas Peking untuk mendukung penelitian dan pengembangan di dunia sains.
3. Dang Yanbao
Dang Yanbao bersama sang istri, Bian Haiyan, telah memberi USD 42 juta untuk membiayai para pelajar, terutama di daerah provinsi Nigxia. Di provinsi itulah konglomerasi Baoefng Energy yang ia dirikan bermarkas.
4. Ou Zongrong
Pada 2017, Pendiri dari Zhenro Group dan keluarganya menyumbang USD 3 juta untuk membangun plaza budaya di kota tempatnya berasal di Putian, provinsi Fujian. Ia juga mendonasi USD 2 juta ke Zhenro Foundation untuk program masyarakat seperti festival dan klub baca.
5. Yeung Kwok Keung dan Yang Huiyan
Bapak dan anak petinggi Country Gardenini telah berkomitmen menyumbang USD 317 juta selama 10 tahun ke depan ke Universitas Tsinghua. Tahun lalu, mereka juga menyumbang USD 14 juta dalam pembangunan gedung kimia di Tsinghua.
6. Zhang Jianbin
Pendiri Winfast Holding ini mendirikan yayasan Winfast dan menyumbangkan USD 29 juta untuk delapan universitas di Nanjing, terutama bagi mahasiswa dari daerah kurang berkembang.
7. Zhang Lei
Pendiri Hillhouse Capital Grup ini menyumbangkan USD 44 juta ke almamaternya Universitas Renmin di Tiongkok. Donasinya diberikan pada penelitian intradisiplin dan memperkuat pengaruh global universitasnya.
Advertisement
Hong Kong
Hong Kong
1. James Chen
Chairman Wahum Group Holdings menyumbang USD 10 juta untuk program Vision Catalyst Fund yang dipimpin Queen Elizabeth Diamond Jubilee Trust. Ia juga mendirikan Vision for a Nation agar kacamata dan perawatan mata menjadi lebih terjangkau di negara berkembang.
2. Hui Wing-Mau
Sumbangan ketua Shimao Group ini terbilang unik, yaitu "Peta Pemandangan Jalur Sutra" seharga USD 19 juta yang diberikannya ke Palace Museum di Beijing. Pada 2016, ia juga menyumbang USD 12 juta untuk renovasi museum itu.
Pebisnis India Donasi Ginjal
5. India
1. Kochouseph Chittilappilly
Chairman V-Guard Industries Ltd yang aktif di sektor alat elektronik dan taman hiburan. Apa yang ia sumbang? Ginjalnya kepada sopir truk yang tak dikenalnya sama sekali.
2. Puneet Dalmia
Dia membangun Avanee Foundation untuk menebarkan kebahagiaan. Donasi yang ia sumbangkan hampir mencapai USD 3 juta.
3. Anand Deshpande
Ia mendirikan yayasan deAsra Foundation untuk membantu para wirausahawan dalam mendirikan bisnis. Total yang ia sumbang USD 3 juta dengan target mendukung 25 ribu usaha pada 2020.
4. Kishore Lulla
CEO Eros Group yang aktif di industri perfilman. Lulla menyummbang USD 20 juta untuk perempuan dan anak. Selain itu, ia mendanai dua atau tiga beasiswa untuk wanita di UCLA Film School.
5. Sunil Mittal
Ia dan saudara-saudaranya Rakesh dan Rajan berjanji mendonasikan 10 persen hartanya dan 3 persen saham di Bharti Airtel kepada Brharti Foundation. Sejauh ini, 45 ribu anak mendapatkan pendidikan gratis lewat yayasan mereka.
6. Nandan dan Rohini Nielkani
mereka berjnaji menyumbangkan 50 persen kekayaan mereka di bawah Giving Pledge yang diinisiasikan Warren Buffett.
7. Abhishek Poddar
Bersama keluarganya, mendonasikan USD 7 juta dan 7.000 koleksi seni pribadi ke Museum of Art & Photography di Bangalore.
Advertisement
Asia Tenggara
Indonesia
1. Eddy Sariaatmadja
Pendiri dan Pemilik PT Elang Mahkota Teknologi (Tbk) menjadi satu-satunya orang Indonesia di daftar orang paling dermawan di Asia. Pria 65 tahun ini tercatat telah memberikan bermacam sumbangsih di dunia medis.
Kepedulian Eddy di dunia medis berawal dari cita-citanya yang ingin menjadi dokter. Bermacam bantuan kesehatan diberikan di dunia kedokteran di level nasional dan global.
Pada Desember lalu misalnya, Pria kelahiran 23 Agustus 1953 itu juga memberi sumbangan berupa alat pemindai medis ke Royal Perth Hospital (RPH) di Australia. Harga alatnya ditaksir mencapai USD 820 ribu atau Rp 12,1 miliar (kurs USD 1: Rp 14.800), demikian laporan Forbes.
Alat bernama O-Arm Scanner itu memudahkan para dokter untuk memindai pasien saat melakukan pembedahan dan memberikan gambar 360 derajat secara mendetail.
Selain itu, Eddy juga telah menghibahkan tanah ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kirana, departemen medik mata. Termasuk pengadaan 5 kamar operasi dan mikroskop, alat diagnostik OCT, membantu pengadaan air bersih.
Sebagai balasannya, pihak RSCM Kirana melakukan operasi katarak gratis untuk warga kurang mampu selama delapan tahun terakhir. Tercatat, total pasien operasi katarak sekitar 150-200 orang per bulan meliputi di RSCM Kirana, di luar Kirana, dan di luar Jakarta.
Selain operasi katarak, Eddy juga rutin membantu warga kurang mampu untuk menjalani operasi hernia hingga bibir sumbing lewat yayasan Karya Alfa Omega Foundation yang dia dirikan. Transplantasi liver adalah kegiatan medis lain yang ia bantu.
Selama 10 tahun berdirinya Karya Alfa Omega, 10.237 telah dibantu operasi katarak, 228 orang pasien hernia terbantu, dan 55 pasien bibir sumbing telah ditolong. (Selengkapnya: Eddy Sariaatmadja, Pengusaha RI Paling Dermawan di Asia versi Forbes)
Berikutnya
Malaysia
1. G. Gnanalingam
Mendirikan Indus Educatio Foundation pada 2014 dan menyiapkan USD juta dalam lima tahun ke depan untuk murid Malaysia keturunan India yang tidak mampu.
2. Francis Yoh
Ia dan keluarganya menyumbang USD 2,4 juta ke 103 yayasan serta organisasi pendidikan untuk menghormati mendiang ayah mereka. Beberapa kali, Yoh turut menyumbangkan uang untuk kepentingan bidang seni, seperti USD 4,5 juta untuk Kuala Lumpur Performing Arts Center.
Filipina
1. Jose Mari Butch T Albert.
Menyumbangkan USD 110 ribu kepada Operation Compassion's iRebuild pada 2014 untuk mendukung pertolongan darurat. Ia adalah Chairman Fila Isport Life.
2. Alice Galang Eduarto
Presiden dan CEO Santa Elena Construction & Development Corp. Ia menyumbangkan USD 277 ribu ke rumah sakit di Filipina demi mengurangi angka kematian anak-anak.
3. Susana Abad Santos Madrigal
Presiden Consuelo Chito Madrigal Group of Companies. Cucu dari senator konglomerat ini menyumbangkan USD 1 juta untuk bermacam proyek. Ia juga memberi uang USD 93 ribu kepada Catholic Ministry for Deaf.
Â
Singapura
1. Trina Liang dan Edmund Lin
Pasangan suami istri ini mendirikan Lin Foundation Asia pada tahun 2016. KEduanya telah menyumbangkan USD 350 ribu ke bermacam proyek sosial untuk pendidikan perempuan dan anak, kesetaraan gender, kesejahteraan hewan, dan seni.
2. Tan Ching Hwee
CEO Trafigura Group ini menyumbangkan USD 3 juta selama sepuluh tahun terakhir untuk memabntu anak baru lahir, anak-anak, dan lansia.
3. Teng Ngiel Lian
Ketika CEO Target Asset Management menginjak usia 60 tahun, ia memulai The Silent Foundation dengan dana USD 36 juta untuk membantu mereka yang kurang mampu.
4. Wook Tek Seng, Woon Wee Phong, Woon Wee Hao, Woon Wee Teng
Empat kakak beradik ini adalah pemilik rantai warung kopi dan teh tertua di Singapura: Killiney. Mereka menyumbangkan artefak senilai USD 5 juta ke Woon Gallery of Asian Art yang berlokasi di Inggris.
 Thailand
1. Petch Osathanugrah
CEO Ostopa ini adalah seorang pecinta seni. Ia menyiapkan dana USD 20 juta hingga 30 juta untuk membantu museum seni modern.
2. Malee Tangsing
Chairwoman Ramada Plaza ini telah menghabiskan sekitar USD 2 juta untuk mendukung 250 anak laki-laki yang bersekolah di Bangkok.
Vietnam
1. Dominic Scriven
Executive Chairman Dragon Capital menyumbang hampir USD 3,5 juta untuk organisasi Wildlife At Risk yang ia dirikan pada 2013. Tujuannya adalah memberantas perburuan liar dan melindungi alam.
Advertisement
Jepang, Korsel, dan Taiwan
Jepang
1. Kazuo Inamori
Pendiri Kyocera dan KDDI. Ia memiliki Inamori Foundation untuk memberi USD 930 ribu kepada sosok yang berpretasi di bidang teknologi, filsafat, dan seni untuk Hadiah Kyoto yang prestisius. November lalu ia menyumbangkan USD 71 juta kberupa saham ke alma maternya Universitas Kagoshima.
Taiwan
1. Chiling Lin
Model berusia 43 tahun ini telah menyumbangkan USD 1,6 juta selama tiga tahun terakhir ke Nest-Building Fund di Tiongkok demi membantu anak-anak sekolah yang miskin di Tiongkok.
2. Jerry Shen
CEO Asustek Computer telah menyiapakan dana trust senilai USD 1 juta atas nama ibunya Shen Huang Hsueh-Er. Uangnya digunakan untuk membantu dunia pendidikan.
3. Ming-Kai Tsiak
CEO MediaTek ini berdonasi USD 1,6 juta ke kota Hsichu tempat perusahaannya beroperasi. Uangnya turut dipakai untuk beragam program seperti revonasi Taiwan Pavilion EXPO.
Korea Selatan
1. Hong Jong Ryul
Pendiri Kindsiwere ini menyumbangkan USD 1 juta ke SMA Masan Yongma di Busan tempat ia bersekolah dulu.
2. Kim Bong Jin
Pendiri dan CEO Woowa Bothers ini telah berjanji mendonasikan USD 9 juta untuk beasiswa kepada keluarga tidak mampu.
3. Kim Byung Yeol
Pebisnis satu ini mendonasikan hutan dan gedung seluas 108.386 meter persegi ke kota Cheonan tempat ia meraup pendapatan di restoran dan supermarket miliknya.
Â