3 Cara Jitu HRD Bisa Merekrut Pekerja Kreatif

Apa yang kiranya harus Anda--para staff HRD--lakukan agar proses perekrutan pekerja kreatif berjalan dengan baik? Simak tips berikut

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 13 Des 2018, 08:01 WIB
Diterbitkan 13 Des 2018, 08:01 WIB
Wawancara kerja
Ingin wawancara kerja berjalan sukses? Jangan katakan 7 hal ini.

Liputan6.com, Jakarta Dunia kerja sekarang ini sedikit banyak telah mengalami perkembangan cukup pesat. Hal ini bisa dilihat dari bidang pekerjaan yang beredar, termasuk pekerjaan di bidang kreatif.

Pekerjaan di bidang kreatif itu sendiri sebagaimana kita ketahui meliputi sejumlah profesi seperti Graphic Designer, Videografer, Copywriter, Content Writer, hingga Social Media Officer.

Nah, di era digital seperti sekarang ini, profesi-profesi tersebut banyak dibutuhkan perusahaan-perusahaan. Mayoritas angkatan kerjanya adalah generasi milenial dan cenderung menginginkan pekerjaan yang tidak kaku serta lekat dengan teknologi juga turut memengaruhi tren ini.

Fenomena ini pun tak ayal memberikan tantangan tersendiri bagi para recruiter atau yang biasa dikenal HRD (Human Resources Development).

Dikatakan demikian karena pada kenyataannya, merekrut seorang pekerja di bidang kreatif tidak semudah ketika merekrut pekerja untuk mengisi job desc konvensional semisal marketing, sales, customer service, dan sebagainya.

Jumlah individu yang memiliki keterampilan untuk bekerja di bidang kreatif sangatlah banyak, sehingga HR benar-benar harus memahami perihal masing-masing job desc agar nantinya kandidat yang terpilih benar-benar kandidat yang capable untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Lalu, apa yang kiranya harus Anda--para staff HRD--lakukan agar proses perekrutan pekerja kreatif berjalan dengan baik? Simak tipsnya, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Pahami Bidang Pekerjaan Kreatif dengan Baik

Sebelum sampai di tahap perekrutan, yang harus Anda lakukan terlebih dahulu adalah membuat semacam struktur organisasi dan analisis terhadap posisi tersebut. Hal ini guna memudahkan Anda untuk menentukan job description dan job specification.

Setelah itu, Anda pun akan semakin mudah untuk menentukan kriteria ideal bagi kandidat yang akan mengisi posisi tersebut. Anda jadi tahu dan paham, bagaimana nantinya si kandidat akan melakoni pekerjaannya dan seperti apa karakter pekerja yang diharapkan.

Sebagai contoh, Anda sedang mencari seorang content writer. Anda tahu bahwa job desc utama dari posisi ini ialah membuat konten (baik itu artikel maupun deskripsi produk) dan bukan membuat desain visual.

Pun sebaliknya, atau bidang pekerjaan kreatif lainnya. Jika Anda mencari seorang content writer namun diwajibkan juga untuk bisa membuat desain visual dan edit foto, maka biasanya akan sulit dan butuh waktu lama untuk mendapatkan kandidat yang ideal.

2. Tingkatkan Awareness Perusahaan

Wanita Karir
ilustrasi Foto Wanita Karir (iStockphoto)

Hilangkan anggapan bahwa pekerjalah yang membutuhkan perusahaan, karena sejatinya antara pekerja dan perusahaan itu saling membutuhkan.

Pekerja membutuhkan pekerjaan guna mencukupi kebutuhan hidup dan tempat untuk mengaplikasikan skill juga ilmu yang dimiliki. Sedangkan perusahaan, membutuhkan pekerja agar roda bisnisnya bisa berjalan. Oleh sebab itu, baiknya Anda juga harus membangung awareness perusahaan agar para calon pekerja mengenal perusahaan Anda.

Munculkan kesan bahwa perusahaan memiliki lingkungan kerja yang nyaman, hingga prospek kerja yang menjanjikan. Sosialisasikan perusahaan dengan melakukan kunjungan ke kampus-kampus tempat para kandidat-kandidat pontensial yang sedang mempersiapkan diri dengan ilmu sebelum akhirnya lulus dan terjun ke dunia kerja.

Jangan lupa juga untuk memanfaatkan kecanggihan digital untuk mengenalkan perusahaan kepada para pencari kerja. Perusahaan harus punya media sosial yang aktif dan ramah. Tunjukkan keseruan-keseruan yang ada kantor agar mereka tertarik untuk melayangkan CV di tempat Anda.

3. Buatlah Program Magang

Ingin Karier Sukses? 3 Hal yang Harus Kamu Lakukan Saat Magang
Jangan main-main pilih tempat magang. Soalnya, magang adalah tes untuk menentukan masa depan.

Mengadakan program magang juga bisa jadi langkah tepat untuk Anda mencari kandidat terbaik yang akan mengisi posisi kreatif di perusahaan. Selain risikonya sedikit bagi kedua belah pihak, Anda juga bisa menilai apakah kandidat tersebut gaya bekerjanya cocok dengan perusahaan.

Anda bisa membuka magang seorang mahasiswa, misalnya untuk content writer maupun graphic designer selama 3 bulan terlebih dahulu. Bahkan beberapa prodi perkuliahan, seperti Humas dan Desain Komunikasi Visual (DKV), setiap mahasiswanya diwajibkan untuk mengikuti program magang saat memasuki semester akhir.

Nah, manfaatkan hal ini untuk merekrut mereka. Siapa tahu, kerjanya sesuai dan saat nanti sudah lulus, Anda bisa segera menariknya menjadi karyawan tetap di perusahaan.

Temukan Pekerja Kreatif Berkualitas dan Kembangkan Perusahaan

Itulah tiga cara yang patut diperhatikan untuk melakukan perekrutan pekerja kreatif yang bisa Anda terapkan. Semoga tips ini bisa membantu Anda untuk menemukan pekerja kreatif yang sesuai dengan ekspektasi perusahaan. Selamat mencoba! Temukan pekerja kreatif berkualitas agar perusahaan bisa berkembang lebih baik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya