Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution berpesan agar pasar modal ke depan bisa menjadi tempat bagi perusahaan-perusahaan kecil untuk ikut mencari sumber pendanaan.
Menurutnya, pasar modal nasional saat ini masih menjadi lahan bagi perusahaan besar untuk meraih pendanaan dari pihak investor.
"Pasar modal itu bukan cuman rumah bagi yang ada di atas awan. Bagi mereka yang bermukim di bumi juga bisa memasuki pasar modal," ujar dia dalam acara Capital Matket Summit & Expo (CMSE) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (23/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Ke depan, ia mau membuat masyarakat tidak lagi merasa asing terhadap sektor keuangan, khususnya pasar modal. Dia kemudian menceritakan kisah masa kecilnya semasa menduduki bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di pedalaman Sumatera.
"Waktu saya SMP tahun 60an, itu ada bioskop di kota tempat saya SMP. Yang menarik, pemilik tempat saya kos dia punya saham di bioskop itu. Artinya, tahun 60-an di pedalaman Sumatera sana, ada pemegang saham dari bioskop di kota itu," ungkap Darmin Nasution.
"Yang mau saya sampaikan, kita perlu membuat penyederhanaan bagi usaha menengah dan kecil untuk bisa masuk melalui pasar modal, memperoleh pendanaan," dia menambahkan.
Berdasarkan kisah yang diceritakannya, ia mengatakan, itu bisa jadi contoh bahwa perusahaan kecil juga bisa menawarkan sahamnya pada publik. "Kami ingin perusahaan menengah kecil masuk pasar modal untuk raih pendanaan," tutupnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menko Darmin Buka Pameran CMSE 2019
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasutionbeserta Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso membuka pameran Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2019 di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat pagi ini.
Dalam sambutannya, Menko Darmin mengatakan, acara perayaan ulang tahun pasar modal yang ke-42 tahun ini sekaligus menandakan perkembangan luar biasa kapitalisasi pasar dari waktu ke waktu.
"Kalau kita lihat perjalanan pasar modal selama 42 tahun, sejak diaktifkan kembali pada 15 Agustus 1977, pada waktu itu kapitalisasi pasar itu baru Rp 2,73 miliar. Setelah 42 tahun, kapitalisasi pasar kita telah tumbuh 2.600 kali, dengan nilai Rp 7,173 triliun," urai Darmin Nasution, Jumat (23/8/2019).
Darmin Nasution memaparkan, pada periode pertama IHSG telah tumbuh 6.280 persen dari sebesar 98 point pada 1977 menjadi 6.253 pada 21 Agustus 2019.
"Setelah 45 tahun diaktifkan kembali pasar modal yang jatuh pada 15 Agustus 2019, pasar modal Indonesia bahkan telah mencatat kado hari ulang tahun, single investor identification menembus satu juta orang. Tepatnya pada 15 Agustus (2019), 1.000.049 orang," sambungnya.
Pelaku pasar modal disebutnya telah melakukan banyak lewat berbagai kebijakan dan strategi dalam rangka memperkuat pasar modal nasional. Penguatan Pasar Modal Indonesia juga turut diimbangi dengan sisi supply and demand yang juga sama kuat.
"Dari sisi supply meningkatkan jumlah emiten dengan menyederhanakan kebijakan dan kemudahan prosedur IPO (Initial Public Offering). Juga mempermudah dan mempercepat transaksi investor di pasar modal," jelas dia.
Advertisement
Kata OJK
Pada kesempatan yang sama, Wimboh Santoso menyampaikan, perayaan CMSE 2019 ini digalakan dalam rangka memperbesar peran pasar modal dalam menjalankan tugasnya dan juga pembiayaan pasar modal.
"Saya sampaikan acara ini merupakan salah satu komitmen OJK bersama SRO (Self Regulatory Organization) dalam meningkatkan peran pasar modal, termasuk meningkatkan literasi dan edukasi ke masyarakat dalam rangka pemerataan teknologi dan juga pemerataan pembangunan," tuturnya.