Menko Darmin Buka Pameran CMSE 2019

Menko Darmin Nasution memaparkan, pada periode pertama IHSG telah tumbuh 6.280 persen dari sebesar 98 point pada 1977 menjadi 6.253 pada 21 Agustus 2019.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 23 Agu 2019, 11:30 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2019, 11:30 WIB
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution beserta Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso membuka pameran Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2019 di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. (Liputan6.com/Maulandy Rizky Bayu Kencana)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution beserta Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso membuka pameran Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2019 di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat pagi ini.

Dalam sambutannya, Menko Darmin mengatakan, acara perayaan ulang tahun pasar modal yang ke-42 tahun ini sekaligus menandakan perkembangan luar biasa kapitalisasi pasar dari waktu ke waktu.

"Kalau kita lihat perjalanan pasar modal selama 42 tahun, sejak diaktifkan kembali pada 15 Agustus 1977, pada waktu itu kapitalisasi pasar itu baru Rp 2,73 miliar. Setelah 42 tahun, kapitalisasi pasar kita telah tumbuh 2.600 kali, dengan nilai Rp 7,173 triliun," urai Darmin Nasution, Jumat (23/8/2019).

 

Darmin Nasution memaparkan, pada periode pertama IHSG telah tumbuh 6.280 persen dari sebesar 98 point pada 1977 menjadi 6.253 pada 21 Agustus 2019.

"Setelah 45 tahun diaktifkan kembali pasar modal yang jatuh pada 15 Agustus 2019, pasar modal Indonesia bahkan telah mencatat kado hari ulang tahun, single investor identification menembus satu juta orang. Tepatnya pada 15 Agustus (2019), 1.000.049 orang," sambungnya.

Pelaku pasar modal disebutnya telah melakukan banyak lewat berbagai kebijakan dan strategi dalam rangka memperkuat pasar modal nasional. Penguatan Pasar Modal Indonesia juga turut diimbangi dengan sisi supply and demand yang juga sama kuat.

"Dari sisi supply meningkatkan jumlah emiten dengan menyederhanakan kebijakan dan kemudahan prosedur IPO (Initial Public Offering). Juga mempermudah dan mempercepat transaksi investor di pasar modal," jelas dia.

Pada kesempatan yang sama, Wimboh Santoso menyampaikan, perayaan CMSE 2019 ini digalakan dalam rangka memperbesar peran pasar modal dalam menjalankan tugasnya dan juga pembiayaan pasar modal.

"Saya sampaikan acara ini merupakan salah satu komitmen OJK bersama SRO (Self Regulatory Organization) dalam meningkatkan peran pasar modal, termasuk meningkatkan literasi dan edukasi ke masyarakat dalam rangka pemerataan teknologi dan juga pemerataan pembangunan," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Menko Darmin Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,1 Persen

3 Menteri Jokowi Umumkan Paket Kebijakan Ekonomi XVI
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat meluncurkan Paket Kebijakan Ekomomi XVI di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (16/11). Pemerintah meluncurkan Paket Kebijakan Ekonomi XVI. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2019 pada Senin 5 Agustus. Dalam kesempatan itu, BPS juga akan memaparkan Indeks Tendensi Bisnis dan Indeks Tendensi Konsumen.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution memprediksi, capaian pertumbuhan ekonomi kuartal II sebesar 5,1 persen. "Saya kira sih, akan ada di sekitar 5,1 persen," ujarnya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (2/8/2019).

Darmin mengatakan, konsumsi dan investasi akan memberi sumbangsih besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Apalagi ada beberapa momentum yang terjadi sepanjang kuartal II di antaranya pemilihan umum dan Ramadan.

"Karena yang pertama investasinya juga oke. Yang kedua konsumsi rumah tangga juga masih oke. Ekonomi kita motor pertamanya, kan memang konsumsi masyarakat, baru investasi, baru ekspor impor sebenarnya," jelasnya.

Meski demikian, ekonomi kuartal II diakui tidak tumbuh cukup besar karena adanya gejolak ekonomi global yang turut memberi dampak ke dalam negeri. "Memang ekonomi dunia juga melambat, perdagangan melambat, ekspor kita masih belum. Impornya malah turun beberapa bulan ini," jelasnya.

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2019 hanya sebesar 5,07 persen. Capaian ini naik tipis apabila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar 5,06 persen.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal 1 2019 tumbuh 5,07 persen, naik tipis dibanding periode sebelumnya," kata Kepala BPS, Suhariyanto di Kantornya.

Suhariyanto mengatakan apabila dibandingkan secara year on year memang pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh. Meski tidak signifikan pertumbuhan ini dinilai cukup baik.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com  

Entrepreneur Bakal Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi RI di 2045

Menteri Bambang Bahas Persiapan Pembangunan Ibu Kota Baru
Menteri Negara PPN/Ka Bappenas Bambang Brodjonegoro saat menjadi pembicara di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (13/5/2019). Diskusi ini membahas tema "Berapa Lama Membangun Ibukota Baru?". (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan Indonesia akan menjadi negara maju dengan didukung banyaknya entrepreneur di bidang ekonomi kreatif.

Kata dia, potensi dari perkembangan ekonomi digital Indonesia akan menjadi katalisator atau roda penggerak pertumbuhan ekonomi di tahun 2045.

"Kami melihat tahun 2045 ekonomo digital bisa menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan kata lain, startup yang muncul saat ini baik yang sudah decacorn dan unicorn atau masih awal, akan menjadi masa depan entrepreneur Indonesia," tuturnya di Jakarta, Selasa (23/7/2019). 

Menteri Bambang tidak menampik, kreatifitas anak-anak muda Indonesia pada ekonomi digitalmemang sungguh luar biasa. Hal ini sangat berbeda dengan kontribusi pengusaha RI di masa-masa sebelumnya.

"Di masa lalu, calon enterprenuer lebih banyak dibidang perdagangan, ritel atau jasa seperti restoran tapi belakangan ini bahwa anak-anak muda ternyata kreatifitasnya sudah luar biasa," terangnya.

Dia pun menerangkan, ekonomi Indonesia di masa depan akan disokong oleh pengusaha atau entrepreneur pada sektor ekonomi kreatif.

"Indonesia hanya bisa jadi negara maju kalau semakin banyak jadi enterpreuner, bukan semakin banyak jadi PNS," kata dia. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya