Dirjen Kemendag Diangkat jadi Komisaris Utama Sucofindo

Veri Anggriono Sutiarto diangkat sebagai Komisaris Utama PT Sucofindo, yang sebelumnya dijabat oleh Syahrul Mamma.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Okt 2019, 10:30 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2019, 10:30 WIB
Dirjen Kemendag Veri Anggriono Sutiarto
Dirjen Kemendag Veri Anggriono Sutiarto bersama Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro. (Dok. Sucofindo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian BUMN mengangkat Komisaris Utama dan Komisaris Independen baru untuk PT Sucofindo (Persero).

Melalui Rapat Pemegang Saham Luar Biasa, Kementerian BUMN menyerahkan Salinan Keputusan Pemegang Saham Perusahaan Perseroan PT Sucofindo Nomor SK-217/MBU/10/2019, Nomor 122/CORP/X/2019 tentang Pemberhentian danPengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Perseroan) PT Sucofindo.

“Pengangkatan dan pemberhentian ini dikhususkan untuk dua posisi, yaitu Komisaris Utama dan Komisaris Independen,” kata Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (16/10/2019).

Berdasarkan SK tersebut secara resmi memutuskan bahwa mengangkat Veri Anggriono Sutiarto sebagai Komisaris Utama PT Sucofindo (Persero), yang sebelumnya dijabat oleh Syahrul Mamma. Dan untuk Komisaris Independen diamanahkan kepada Achmad Sudradjat, yang sebelumnya diemban oleh Almarhum Sulthon Fathoni.

Veri Anggriono saat ini juga bertugas sebagai Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan dan Achmad Sudrajatsebagai Wakil Sekretaris Pengurus Harian Nahdhatul Ulama (NU).

Direktur Utama PT Sucofindo Bachder Djohan Buddin mengatakan dengan adanya perubahan ini, mampu memberi semangat baru bagi perusahaan.

“Semoga amanah yang diberikan ini dapat mendorong kesuksesan dan kemajuan bagi Sucofindo dan Negara Republik Indonesia,” tutur Bachder.

Pada kegiatan ini turut dihadiri perwakilan pemegang saham dari KementerianBUMN, yaitu Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha KementerianBUMN Aloysius Kiik Ro, yang mewakili Menteri Kementerian BUMN Rini Soemarno,Turut hadir jajaran Komisaris dan Direksi PT Sucofindo.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sucofindo dan Badan Usaha Daerah Bangun Jalur Migas di Sumsel

Gas Bumi
Ilustrasi Foto Gas Bumi (iStockphoto)

PT Sucofindo (Persero) menjalin kerjasama dengan Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) dalam pembangunan jalur minyak dan gas (migas) sepanjang 113 km di wilayah Sumetara Selatan. Pembangunan ini dimulai dari Palembang menuju Kawasan Terpadu Tanjung Api-Api sampai ke Muntok.

Direktur Utama Sucofindo Bachder Djohan Buddin mengatakan, dengan kerjasama ini, PDPDE dapat memanfaatkan secara maksimal kompetensi yang dimiliki Sucofindo dalam bidang inspeksi, pengujian dan sertifikasi untuk meningkatkan pengeporasian wilayah kerja pertambangan dan energi sehingga dapat menunjang perekonomian daerah.

"Kerjasama ini dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi Sumatera Selatan dalam pemanfaatan energi untuk kesejahteraan rakyat sehingga dapat meningkatkan kemajuan bangsa," kata Bachder, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis (24/8/2017).

Bachder menerangkan, jasa yang diberikan Sucofindo adalah pemastian di bidang Geoscience and Oil Field Services serta Engineering, pengadaan dan konstruksi dalam pengoperasian wilayah kerja pertambangan dan energi.

Direktur Utama PDPDE, Yaniarsyah Hasan, menambahkan, pihaknya merasa optimis dapat merealisasikan pekerjaan dimaksud, tentunya melalui kerjasama yang baik dengan Sucofindo sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

Yaniarsyah melanjutkan, Kawasan Terpadu Tanjung Api-Api dan Muntok, nantinya akan menjadi pusat energi berbasis energi di belahan Indonesia bagian barat karena dukungan cadangan energi dan produksi pertanian yang melimpah.

Di samping itu, lanjut Yaniarsyah, kawasan ini dikelilingi oleh dua kekuatan pendorong ekonomi seperti Singapura dan Pulau Jawa yang merupakan pasar konsumen terbesar, dimana 20 persen konsumsi energi di Asia Tenggara berasal dari pulau ini.

"Pembangungan pipa Kogas-PDPDE sepanjang 113 km, yang menghubungkan titik tapping di simpang bandara hingga kota Muntok dapat selesai," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya