Sucofindo Incar Pendapatan Rp 2,8 Triliun pada 2019

PT Sucofindo (Persero) berinovasi digitalisasi untuk mendorong pertumbuhan perusahaan pada era Industri 4.0.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 21 Feb 2019, 10:15 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2019, 10:15 WIB
Digital Performance
Ilustrasi digital performance. Dok: itonixs.com

Liputan6.com, Jakarta - PT  Sucofindo (Persero) berinovasi digitalisasi untuk mendorong pertumbuhan perusahaan pada era Industri 4.0.

Direktur Utama Sucofindo,  Bachder Djohan Buddin mengatakan, Sucofindo telah menetapkan target pendapatan pada 2019 sebesar 2,82 triliun atau tumbuh minimal 14,7 persen dari ‎tahun lalu sebesar Rp 2,63 triliun.

"Dengan target laba bersih sebesar Rp 344,12 miliar atau naik sebesar 20,4 persen," kata Bachder, di Jakarta, Kamis (21/2/2019).

Bachder  menuturkan, pada 2019 tantangan BUMN survei semakin berat, menghadapi era disrupsi. Sucofindo harus berinovasi bisnis dan adaptif terhadap perkembangan di era industri 4.0 untuk dapat meningkatkan kinerja bisnisnya.

Sektor telekomunikasi yang berkembang cepat, merupakan salah satu sektor yang dibidik oleh Sucofindo.

Perkembangan tersebut perlu pemastian produknya dari sisi kualitas, keamanan, dan kesehatan. Pemastian tersebut perlu dukungan semua pihak dari regulator, produsen, importir, serta lembaga uji dan sertifikasi. 

"Untuk itulah, Sucofindo mengembangkan Laboratorium Telekomunikasi dan Informasi, yang diawali dengan Laboratorium pengujian Radio Frekuensi (RF) untuk produk Handphone, Komputer Genggam dan Tablet (HKT)," ujar dia.

Dia menambahkan, layanan Sucofindo lainnya adalah di bidang lingkungan, yaitu dengan dikeluarkannya arahan pertama di Indonesia untuk sertifikasi Greenport.

Beberapa pelabuhan dan industri yang memiliki pelabuhan di Indonesia, telah menerapkan arahan ini dan berupaya mendapatkan sertifikasi Greenport ini untuk meningkatkan kinerja pelabuhan. 

Sucofindo juga terus meningkatkan peran untuk membantu berbagai kebijakan pemerintah dan membantu upaya perlindungan konsumen. Salah satunya, Sucofindo siap untuk membantu melakukan audit dan sertifikasi untuk Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umroh (PPIU) serta sertifikasi Biro Perjalanan Wisata (BPW). 

 

Selanjutnya

Sinergi dengan beberapa pihak juga dilakukan untuk meningkatkan kinerja bisnis. Bersamaan dengan pembukaan Rapimnas tersebut, Sucofindo melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahamanan dengan PT Timah Tbk dan Whatshalal Singapore.

Sucofindo meningkatkan kerja samanya dengan PT Timah Tbk, terkait dengan jasa inspeksi, pengujian, sertifikasi, pelatihan dan konsultansi, melalui penandatanganan Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh Muhammad Rizki, Direktur SDM dan Umum PT Timah Tbk.  

Bachder mengatakan, kerja sama Sucofindo dengan Timah telah terjalin dengan baik, di antaranya  untuk verifikasi asal-usul bijih timah dari hulu sampai hilir, verifikasi logam timah baik domestik maupun ekspor, Quality Control Pengawasan Timah Batangan. Juga mendukung jasa- jasa kalibrasi keseluruh laboratorium PT Timah Tbk.  

Kegiatan-kegiatan ini mendukung PT Timah untuk mengontrol kualitas timah sesuai dengan regulasi perdagangan dan mendukung upaya PT Timah, untuk melakukan reklamasi tambang.   

"Selanjutnya, kerja sama dengan Whatshalal salah satunya adalah untuk pengelolaan big data dan solusi sistem informasi terkait dengan industri halal di pasar regional," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya