Mendag Agus Belum Bisa Usulkan Wakil Menteri

Menteri Perdagangan mengaku akan berkoordinasi secara internal terkait kebutuhan wakil menteri

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Okt 2019, 17:30 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2019, 17:30 WIB
Agus Suparmanto
Mendag Agus Suparmanto (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak penunjukan menteri baru untuk Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024, beberapa menteri meminta adanya pendamping kerja dalam bentuk wakil menteri (wamen).

Seperti dilakukan Menteri BUMN terpilih Erick Thohir, yang mengusulkan 4 nama wakil menteri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), salah satunya Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjoyo.

Namun begitu, Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menyatakan, dirinya belum bisa menentukan apakah bakal ikut mengajukan adanya penambahan wamen di kementeriannya.

Agus mengatakan, ia harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak kelembagaan.

"Bicara soal wamen, kita akan koordinasi dengan kelembagaan karena itu ada yang mengatur," ungkapnya di saat berjumpa dengan rekan wartawan di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (24/10/2019).

"Itu (kelembagaan) mengatur urgensinya juga. Jadi di situ saya tidak bisa putuskan sendiri," dia menambahkan.

Begitu pula saat ditanya terkait kriteria calon wakil menteri yang diinginkannya. Agus belum bisa berkomentar lebih banyak.

"Ya itu tadi, kita harus koordinasi terlebih dahulu. Jadi saya harus koordinasi dulu baru kemudian bisa menentukannya," pungkas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Jokowi Cari Wakil Menteri untuk Akamodir yang Belum Terwadahi

Presiden Jokowi Pimpin Rapat Perdana Kabinet Indonesia Maju
Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat kabinet paripurna di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10/2019). Dalam rapat kabinet paripurna perdana tersebut mendengarkan arahan Presiden dan membahas anggaran pendapatan dan belanja negara tahun 2020. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi tengah menggodok nama-nama untuk mengisi posisi wakil menteri di sejumlah kementerian. Posisi wakil menteri dinilai dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan di setiap kementerian.

"Lagi dihitung-hitung, bukan jumlahnya tapi ngitung asalnya dari mana, untuk buat keseimbangan, masih dibicarakan," ujar Kepala Staf Presiden Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Kendati begitu, Moeldoko enggan menjelaskan lebih lanjut wakil menteri tersebut akan ditempatkan di pos kementerian mana saja.

Dia mengakui, wakil menteri dipilih untuk mengakomodasi pihak-pihak yang belum terwadahi.

"Lagi dicari klasifikasinya, sumber itu dari mana menjaga keseimbangan. Ini kan ada, di sini kurang terwadahi, ini kurang terwadahi, harus ada," jelas dia.

Wakil Menteri di 5 Kementerian

Pelantikan Menteri Kabinet Indonesia Maju
Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin berfoto bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik di tangga beranda Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berharap Presiden Joko Widodo atau Jokowi segera menujuk orang-orang yang akan menduduki jabatan wakil menteri di lima kementerian Kabinet Indonesia Maju.

Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi menyebut sedikitnya ada lima kementerian yang membutuhkan wakil menteri, yakni Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian ESDM, Kementerian Agama (Kemenag), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Menurutnya, lima pos kementerian itu adalah pos kementerian yang cukup besar, sehingga sangat membutuhkan Wamen. Khusus untuk Kemendikbud dan Kemenag, dia menilai posisi Wamen sangat dibutuhkan untuk menjawab keraguan publik lantaran menteri yang ada tidak memiliki dasar keilmuan yang sesuai.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya