Bulog Bakal Banjiri Toko Ritel dengan Beras Medium

Bulog nantinya tak perlu lagi melakukan operasi pasar terkait penyaluran beras.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Nov 2019, 15:13 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2019, 15:13 WIB
Budi Waseso
Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog dan Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Aprindo) menjalin kerjasama terkait penyediaan beras dan komoditi pangan pokok bagi konsumen. Lewat kesepakatan ini, Bulog akan turut menyediakan beras kualitas medium di toko ritel modern.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, pihaknya akan menyalurkan sebanyak mungkin kebutuhan beras kualitas medium ke ritel modern guna menstabilkan harga hingga akhir 2019.

"Ini untuk jaga kestabilan harga sampai akhir tahun. Karena yang kita butuhkan adalah beras medium. Kalau beras premium kan hari ini sudah dibanjiri di seluruh pasar. Di ritel-ritel itu kan beras premium banyak sekali. Tapi yang medium itu yang tidak ada di ritel," tuturnya di Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Dengan begitu, pria yang akrab disapa Buwas ini menyatakan, Bulognantinya tak perlu lagi melakukan operasi pasar terkait penyaluran beras, sebab Bulog sudah masuk di dalam jejaring.

"Jadi nanti next kita tidak perlu lagi operasi pasar, tidak perlu lagi Bulog ada operasi-operasi karena langsung sudah ada di jejaring ini," ujar dia.

Namun begitu, ia menegaskan, Bulog tak akan lepas tangan dan terus mengikuti perkembangan situasi yang ada. Ini dilakukan guna menjaga kestabilan harga dan menekan inflasi.

"Mau atau tidaknya lonjakan (harga), tugas Bulog adalah untuk stabilisasi. Jadi jangan sampai ada lonjakan juga. Kestabilan juga penting, karena itu yang akan menstabilkan daripada inflasi. Kita menekan supaya tidak terjadi inflasi," tandasnya.

Pengusaha Ritel Siap Serap Beras Kualitas Premium Milik Bulog

Buwas Bahas Anggaran dan Kinerja Bulog Bersama DPR
Dirut Perum Bulog Budi Waseso memberi penjelasan kepada Komisi IV DPR saat rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (20/6/2019). Rapat membahas RKA Kementerian dan Lembaga Tahun 2020, evaluasi pelaksanaan anggaran triwulan I dan kinerja Bulog selama tahun 2018. (Liputan6.com/JohanTallo)

Perum Bulog menjalin kerjasama dengan Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Aprindo) terkait penyediaan beras dan komoditi pangan pokok bagi konsumen. Nantinya pengusaha ritel siap menyerap beras milik Bulog.

Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) dan Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey yang turut disaksikan oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Hotel Arya Duta, Jakarta, Selasa (12/11/2019).

 

 

 

Dalam sambutannya, Roy mengatakan, kerjasama ini digalang dengan tujuan untuk mendukung upaya penyediaan beras dan komoditi pangan pokok bagi konsumen dengan mutu yang baik dan harga sesuai ketentuan pemerintah.

"Kami mengajukan kepada pemerintah, tanda tangan dengan Bulog untuk penyerapan beras Bulog yang medium tapi kualitas premium untuk bisa didagangkan di toko ritel modern, sehingga bisa diterima seluruh masyarakat Indonesia," ujar Roy.

Menurutnya, Aprindo yang beranggotakan 150 perusahaan ritel dengan 45 ribu gerai yang tersebar di 30 provinsi seluruh Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga keamanan distribusi barang dan stabilisasi harga, khususnya yang rentan akan fluktuasi harga.

Sementara itu, Buwas menyampaikan, melalui pelaksanaan kerjasama antara Perum Bulog dengan Aprindo ini, nantinya diharapkan agar seluruh proses dalam mewujudkan pemenuhan kebutuhan komoditi pangan pokok bagi masyarakat melalui Aprindo dapat ditangani secara baik dengan memanfaatkan kompetensi dari kedua belah pihak.

"Hal ini sangat penting untuk mendukung upaya pemerintah dalam meredam gejolak harga pangan yang tercermin dari stabilnya tingkat inflasi nasional khususnya inflasi bahan pangan," tuturnya.

"Dengan jumlah jaringan gudang mencapai lebih dari 1.400 unit yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, Bulog telah menjadi bagian dari kekuatan nasional untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional dalam hal ketersediaan, keterjangkauan dan stabilisasi harga," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya