Pengusaha Ritel Siap Serap Beras Kualitas Premium Milik Bulog

Perum Bulog bekerjasama dengan Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Aprindo) terkait penyediaan beras dan komoditi pangan pokok bagi konsumen.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Nov 2019, 11:44 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2019, 11:44 WIB
20160608-Gudang Bulog-Jakarta- Johan Tallo
Pekerja memanggul karung Beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog) di Gudang Bulog kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Perum Bulog menjalin kerjasama dengan Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Aprindo) terkait penyediaan beras dan komoditi pangan pokok bagi konsumen. Nantinya pengusaha ritel siap menyerap beras milik Bulog.

Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) dan Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey yang turut disaksikan oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto di Hotel Arya Duta, Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Dalam sambutannya, Roy mengatakan, kerjasama ini digalang dengan tujuan untuk mendukung upaya penyediaan beras dan komoditi pangan pokok bagi konsumen dengan mutu yang baik dan harga sesuai ketentuan pemerintah.

"Kami mengajukan kepada pemerintah, tanda tangan dengan Bulog untuk penyerapan beras Bulog yang medium tapi kualitas premium untuk bisa didagangkan di toko ritel modern, sehingga bisa diterima seluruh masyarakat Indonesia," ujar Roy.

Menurutnya, Aprindo yang beranggotakan 150 perusahaan ritel dengan 45 ribu gerai yang tersebar di 30 provinsi seluruh Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga keamanan distribusi barang dan stabilisasi harga, khususnya yang rentan akan fluktuasi harga.

Sementara itu, Buwas menyampaikan, melalui pelaksanaan kerjasama antara Perum Bulog dengan Aprindo ini, nantinya diharapkan agar seluruh proses dalam mewujudkan pemenuhan kebutuhan komoditi pangan pokok bagi masyarakat melalui Aprindo dapat ditangani secara baik dengan memanfaatkan kompetensi dari kedua belah pihak.

"Hal ini sangat penting untuk mendukung upaya pemerintah dalam meredam gejolak harga pangan yang tercermin dari stabilnya tingkat inflasi nasional khususnya inflasi bahan pangan," tuturnya.

"Dengan jumlah jaringan gudang mencapai lebih dari 1.400 unit yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, Bulog telah menjadi bagian dari kekuatan nasional untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional dalam hal ketersediaan, keterjangkauan dan stabilisasi harga," tandasnya.

 

Jelang Nataru, Kemendag dan Bulog Akan Operasi Pasar di Ritel Modern

20160608-Gudang Bulog-Jakarta- Johan Tallo
Pekerja memanggul karung Beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog) di Gudang Bulog kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/6). Bulog memiliki stok beras sebanyak 2,1 juta ton. (Liputan6.com/Johan Tallo)

 Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan siap menjaga ketersediaan pangan menjelang hari raya Natal dan Tahun Baru (Nataru). Tahun ini akan ada inovasi baru, yakni melakukan operasi pasar di ritel modern.

Operasi ini akan dilakukan atas kolaborasi antara pengusaha ritel modern dan Perum Bulog. Usaha Kemendag akan makin intens pada dua minggu menjelang Nataru.

 

"Baru saja dilakukan rapat bersama antara ritel modern yang ada di seluruh Indonesia di mana Pak Menteri (Agus Suparmanto) telah memberikan guidance agar dalam rangka stabilisasi bahan pokok, khususnya beras, nantinya ritel modern akan menjual Beras Medium di seluruh Indonesia," ujar Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Suhanto dalam jumpa pers bersama Menteri dan Wakil Menteri Perdagangan, Jumat (8/11/2019) di Kementerian Perdagangan, Jakarta.

Pihak Bulog turut hadir dalam rapat tersebut dan setuju pada operasi pasar di ritel modern. Diharapkan program ini menjaga agar bahan-bahan pokok bisa tetap terjaga pada Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Jadi kami harapkan dengan adanya ritel modern ikut serta nanti, semua barang-barang kebutuhan pokok, khususnya yang ada HET seperti beras, minyak goreng, gula pasir, dan daging akan selalu dalam keadaan terjamin HET-nya," jelas Suhanto.

Kemendag juga sudah mengumpulkan kepala dinas dari 34 provinsi untuk memonitor harga pangan. Suhanto menyebut sejauh ini tidak ada gejolak apapun terkait pangan.

Para Eselon I Kemendag pun sudah ditugaskan untuk terjun langsung memimpin rapat koordinasi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Sebanyak 15 provinsi yang umumnya memperingati hari raya Natal pun akan menjadi prioritas yang akan dipantau dari segi pasokan dan harga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya