Pembangunan Proyek PLTGU Terbesar Se-ASEAN Capai 39,7 Persen

PLTGU Jawa 1 digarap konsorsium PT Pertamina Power Indonesia (PPI), Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation harus terus dijaga.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Nov 2019, 15:13 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2019, 15:13 WIB
PLTGU Jawa-2
Pembangunan fasilitas pembangkit tenaga listrik tenaga gas uap (PLTGU) Jawa-2 di Tanjung Priok telah selesai dan pengoperasian telah dimulai.

Liputan6.com, Jakarta - Pertamina memastikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa 1 tetap berjalan, saat ini kemajuan proyek pembangkit berkapasitas 1.760 Megawatt (MW) tersebut telah mencapai 39,7 persen.

Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu mengatakan, pelaksanaan proyek yang digarap konsorsium PT Pertamina Power Indonesia (PPI), Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation harus terus dijaga.

“Dan ini harus dijaga untuk proyek yang sangat menjadi perhatian dari para pemangku kepentingan," kata Dharmawan, di Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Kemajuan proyek mencapai 39,7 persen, sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dalam waktu dekat komponen berat seperti boiler akan datang, seiring dengan penyelesaian pembangunan terminal Roll On-Roll Off (RoRo) Jetty dan selesainya jalan untuk akses dari Jetty ke power plant construction site sepanjang 7 kilometer.

Selain itu, kemajuan pembangunan Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) yang terintegrasi dengan PLTGU Jawa 1 ini sudah mencapai 50,2 persen.

"Proyek saya melihat pencapaian sudah 39,7 persen agregat dan itu sesuai dengan desain dan target awal. Jadi pesan saya kepada para manajemen di sini dan para pekerja agar kinerja ini terus ditingkatkan,” ujarnya.

Menurut Dharmawan, saat ini proyek tersebut berlangsung sesuai anggaran dan dilakukan sesuai dengan standar (International Finance Corporation /IFC).

Dari progress yang sudah dicapai, PPI sebagai pimpinan konsorsium yakin pembangkit tersebut dapat beroperasi komersial tepat waktu, yakni pada Desember 2021.

“Sesuai yang dijadwalkan selama 36 bulan sejak November 2018. Kalau melihat kemajuan proyek saat ini, kami yakin target dapat tercapai,” tandasnya.

IPP Jawa-1 merupakan PLTGU pertama dan terbesar di Asia Tenggara yang memadukan infrastruktur gas dan pembangkit listrik (LNG-FSRU). Proyek yang menelan investasi senilai USD 1,8 miliar yang membuat proyek berkapasitas 1.760 MW ini juga disebut PLTGU atau Combined Cycle Gas Turbine Plant (CCGT).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Resmi Dibangun, PLTGU Jawa I Bakal Jadi Terbesar di Asia Tenggara

Keren, PLTGU Ini Mampu Pasok Listrik Se-Jawa
Selain PLTGU Tanjung Priok untuk mengantisipasi krisis listrik di Jawa juga disiapkan beberapa proyek pembangkit listrik tambahan seperti PLTGU Muara Karang, PLTGU Muara Tawar dan PLTGU Grati, Jakarta, Kamis (4/9/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pembangunan proyek terintegrasi fasilitas terminal  gas dan Pembangkit Listrik Gas Uap (PLTGU) Jawa 1 resmi dimulai.

Infastruktur tersebut digarap perusahaan patungan antara PT Pertamina Power Indonesia (PPI) anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero), Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation.

Direktur Utama PT Pertamina, ‎Nicke Widyawati mengatakan, pembangunan pembangkit pertama dan terbesar di Asia Tenggara ini memadukan infrastruktur gas alam cair berupa terminal gas terapung (Floating Strorage Regasification Unit/FSRU) dan pembangkit listrik ini berkapasitas 1.760 Mega Watt (MW).

"Proyek ini merupakan bagian dari komitmen dan kolaborasi BUMN besar Indonesia yakni Pertamina dan PLN, untuk memberikan solusi LNG to Power guna menghasilkan energi bersih dan terjangkau dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kaata Nicke, di Jakarta, Rabu (19/12/2018).

Pengerjaan PLTGU Jawa 1 dilakukan oleh PT Jawa Satu Power, yang merupakan perusahaan konsorsium dari PPI, Marubeni Corporation dan Sojitz Corporation.  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya