Freeport Jadi Perusahaan Tambang Penyumbang PNBP Terbesar di 2018

Atas hal ini pula Freeport mendapatkan penghargaan dalam Indonesia Mining Association (IMA) Awards 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Nov 2019, 20:27 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2019, 20:27 WIB
Tambang Grasberg PT Freeport Indonesia. Foto: Liputan6.com/Ilyas Istianur P
Tambang Grasberg PT Freeport Indonesia. Foto: Liputan6.com/Ilyas Istianur P

Liputan6.com, Jakarta - PT Freeport Indonesia (PTFI) menjadi perusahaan tambang yang menyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terbesar pada 2018. Atas hal ini pula Freeport mendapatkan penghargaan dalam Indonesia Mining Association (IMA) Awards 2019.

IMA mencatat Kontribusi PTFI terhadap target PNBP Nasional lebih dari 10 persen atau sebesar Rp 4,2 triliun. Kontribusi ini mengalami kenaikan 51 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,02 triliun.

Kontribusi besar dari PTFI ini mendorong realisasi PNBP Indonesia pada tahun 2018 di sektor pertambangan mineral dan batubara mencapai Rp 32,2 triliun.

Keputusan untuk menempatkan PTFI di peringkat pertama diambil oleh tim penilai dan tim teknis yang terdiri dari perwakilan dari praktisi pertambangan serta Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"PTFI juga mendapatkan penghargaan pada kategori perusahaan yang melakukan Program Pengembangan Masyarakat terbaik. Kategori ini merupakan kategori yang baru ada di tahun 2019," kata Ketua IMA Ido Hutabarat dalam keterangannya, Senin (25/11/2019).

PTFI memiliki setidaknya enam program pengembangan masyarakat, antara lain adalah program pendidikan, program kesehatan, program tingkat pendapatan riil/pekerjaan, program kemandirian ekonomi, program sosial dan budaya, serta program infrastruktur.

Program Pendidikan PTFI dilaksanakan dengan mendirikan Institut Pertambangan Nemangkawi pada tahun 2013 yang dibangun di dalam area industri PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana.

Institut ini didirikan dengan tujuan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi siswa pramagang serta magang. Sejauh ini, per Juli 2019, IPN telah melatih lebih dari 4.000 pemagang, di mana mayoritas bekerja di PTFI dan perusahaan-perusahaan mitranya. Sisanya bekerja di perusahaan lain maupun menjadi entrepreneur.

Malaria Center dan Klinik Terapung adalah Program Kesehatan PTFI yang dilaksanakan bekerja sama dengan Dinkes Kabupaten Mimika, LPMAK, dan sejumlah pihak lainnya dengan membangun Malaria Center memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk memutus mata rantai penularan malaria di Papua khususnya di Kabupaten Mimika. Malaria Center berhasil menurunkan jumlah penderita malaria sejak tahun 2013.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Klinik Terapung

Klinik terapung (Foto: Dokumentasi)
Klinik terapung (Foto: Dokumentasi)

Sedangkan ‘Klinik Terapung' membuka akses kesehatan kepada masyarakat Papua untuk layanan pemeriksaan kesehatan, pengobatan umum dan spesialistik, dan vaksinasi atau imunisasi. Juga layanan lainnya seperti pelayanan kesehatan ibu dan anak, penyuluhan kesehatan, pelayanan rujukan terbatas, pemeriksaan laboratorium penunjang, pelatihan petugas medik, serta membantu pengiriman logistik medis.

Program Tingkat Pendapatan Riil/Pekerjaan diimplementasikan oleh PTFI bermitra dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk meluncurkan Rumah Kreatif BUMN di Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.

Melalui program ini, sebuah usaha perkebunan rakyat di area SP-12, Distrik Kuala Kencana telah dirintis seluas puluhan hektar dan sejauh ini telah ditanami 10 ribu pohon Kakao. Disamping itu Koperasi Kopi Amungme dan Pertanian Kelapa serta Kakao berjalan dengan dukungan dari PTFI.

PTFI juga mendorong program kemandirian ekonomi melalui Komunitas kerajinan rajutan noken. PTFI beserta mitranya melakukan pendampingan masyarakat untuk inovasi dalam pengolahan benang serat kayu.

Komunitas ini kemudian telah memiliki Koperasi Serba Usaha (KSU) bernama "Kangguru Jaya” serta sanggar Noken dan kios untuk mendukung keberlangsungan produk kerajinan rajutan noken yang dimiliki mereka.

 

Program Sosial dan Budaya

Tambang PT Freeport Indonesia di Papua. Foto: Liputan6.com/Ilyas Istianur P
Tambang PT Freeport Indonesia di Papua. Foto: Liputan6.com/Ilyas Istianur P

Untuk Program Sosial & Budaya PTFI mendirikan Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe untuk mendukung pelestarian budaya suku Kamoro. Nama dari yayasan ini memiliki arti pengukir muda Kamoro. PTFI juga mendukung sepenuhnya penyelenggaraan Kamoro Kakuru (Festival Kamoro) untuk membawa ukiran serta seni budaya Kamoro agar lebih dikenal masyarakat luas baik dalam dan luar negeri.

Program infrastruktur PTFI telah membangun dua lapangan terbang perintis. Pembangunan ini sebagai bagian dari komitmen sosial melalui Program Pengembangan 3 Desa yang meliputi Waa-Banti, Aroanop, dan Tsinga.

Lapangan terbang lainnya yang tengah dibangun melalui program ini adalah lapangan terbang perintis di Desa Ombani, Aroanop.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya