Kementerian PUPR Tuntas Beri Bantuan untuk 3.760 Rumah di Bengkulu

Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) tersebut dialokasikan untuk 10 kabupaten/kota, 36 kecamatan dan 104 desa.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 11 Des 2019, 12:30 WIB
Diterbitkan 11 Des 2019, 12:30 WIB
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah menjadi salah satu primadona bagi Pemda untuk meningkatkan kualitas RTLH masyarakat di daerah.
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah menjadi salah satu primadona bagi Pemda untuk meningkatkan kualitas RTLH masyarakat di daerah.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan menyalurkan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) kepada 3.760 unit rumah di Bengkulu. Program BSPS di provinsi tersebut dialokasikan untuk 10 kabupaten/kota, 36 kecamatan dan 104 desa.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid menyampaikan, 10 kabupaten/kota penerima bantuan tersebut antara lain Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 426 unit, Kabupaten Lebong 567 unit, Kabupaten Rejang lebong 695 unit, Kabupaten Seluma 784 unit, Kabupaten bengkulu Selatan 179 unit.

Selain itu, Kabupaten Mukomuko 214 unit, Kabupaten Kaur 216 unit, Kota Bengkulu 83 unit, Kabupaten Bengkulu Tengah 322 unit, dan Kabupaten Kepahiang 264 unit.

"Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR pada tahun 2019 menyalurkan BSPS tersebar di 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu. Anggaran Program BSPS di Bengkulu sebesar Rp 65,625 miliar. Saat ini pelaksanaan pembangunan rumahnya telah selesai 100 persen," jelasnya, Selasa (11/12/2019).

Khalawi menambahkan, Program BSPS merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan rumah layak huni. Masing-masing rumah tidak layak huni (RTLH) mendapatkan bantuan dana stimulan Rp 17,5 juta rupiah untuk meningkatkan kualitas rumah dan Rp 35 juta untuk pembangunan rumah baru.

"Bantuan swadaya ini diberikan kepada masyarakat dalam bentuk bahan material dan upah tukang. Bantuan ini merupakan stimulus dan mungkin jumlah bantuannya tidak seberapa dibandingkan nilai keswadayaan masyarakat. Saya harapkan ini bisa menjadi trigger bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus membangun rumah yang layak huni," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bengkulu, Dedy Ermansyah mengatakan, adanya bantuan perumahan melalui Program BSPS ini jelas sangat membantu masyarakat kurang mampu dalam mendapatkan rumah layak huni. Bantuan tersebut memang bersifat stimulan dan diharapkan bisa meningkatkan semangat warga yang mendapatkan bantuan untuk terus berusaha meningkatkan kesejahteraan keluarganya.

"Provinsi Bengkulu memang masih banyak rumah yang tidak layak huni. Totalnya ada 18 ribu lebih RTLH. Program BSPS ini bisa membuat rumah menjadi layak huni dan tentunya menjadikan suasana rumah berbeda dan lebih baik," kata Dedy.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kementerian PUPR Siap Bedah 5.700 Rumah Pasca Gempa di Sulteng

Rumah subsidi. Dok Kementerian PUPR
Rumah subsidi. Dok Kementerian PUPR

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan akan menyalurkan program bedah rumah untuk 5.700 unit rumah pasca gempa di Sulawesi Tengah.

Setiap rumah yang dibedah nantinya akan mendapatkan dana Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) berupa peningkatan kualitas rumah swadaya senilai Rp 17,5 juta.

"Kementerian PUPR akan terus membantu masyarakat di Sulteng khususnya di Palu untuk bangkit pasca bencana alam dengan menyalurkan program BSPS atau bedah rumah," ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid, Minggu (24/11/2019).

Menurut Khalawi, program bedah rumah merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas rumah masyarakat yang tidak layak huni.

"Jika rumah masyarakat layak huni tentunya akan tercipta generasi muda Indonesia ke depan yang sehat, cerdas dan memiliki daya saing. Program BSPS ini kami salurkan ke seluruh wilayah Indonesia dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat," terangnya.

Dia menambahkan, sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, pemerintah tidak akan tinggal diam jika masih ada rumah yang tidak layak. Pihaknya akan pro aktif dengan melakukan pendataan rumah masyarakat.

Adanya program bedah rumah juga mendorong pola gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Hal itu dikarenakan dalam proses pembangunannya masyarakat harus melaksanakan pembangunan rumah secara berkelompok.

Perhatikan Sanitasi

Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah menjadi salah satu primadona bagi Pemda untuk meningkatkan kualitas RTLH masyarakat di daerah.
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah menjadi salah satu primadona bagi Pemda untuk meningkatkan kualitas RTLH masyarakat di daerah.

Khalawi berharap, setelah mendapatkan dana BSPS, masyarakat tidak hanya fokus dalam membangun rumah tapi juga perlu memperhatikan sanitasi yang ada khususnya kamar mandi yang ada di dalam rumah.

"Secara ekonomi mereka tidak mampu memperbaiki rumahnya dan pemerintah menyalurkan dana BSPS senilai Rp 17,5 juta sebagai stimulan agar masyarakat sekitarnya serta saudaranya saling membantu dan akhirnya terwujudlah rumah yang layak," pungkasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya