Liputan6.com, Jakarta Dalam penanggalan kalender China tahun 2020 merupakan tahun Tikus Logam. Master Fengshui Indonesia Yohan Suyangga membagikan beberapa prediksinya. Salah satunya di bidang bisnis.
Menurut dia, di tahun Tikus Logam bakal banyak pengusaha baru bermunculan di Indonesia. Mereka datang dengan membawa berbagai produk unik.
Di sektor kecantikan dia memprediksi akan terjadi perubahan yang sangat besar dan merupakan inovasi teranyar. "Akan banyak inovasi terbaru dan pertama kali di dunia," ujar dia seperti mengutip Antara, Sabtu (25/1/2020).
Advertisement
Dalam dunia bisnis, Master Yohan mengatakan investasi sangat baik dilakukan di 3 bulan pertama tahun 2020. Jika investasi dilakukan setelah bulan Juni, peruntungannya kurang baik.
"Paling lambat sampai bulan Juni setelah itu mau investasi apapun akan hancur," ujarnya.
Namun dia mengingatkan, investasi tidak perlu dilakukan dengan tergesa-gesa. Harus pula memiliki pasangan dan partner yang baik.
Prediksi Lain
Suyangga juga memprediksi tahun ini menjadi tahun penuh ujian. Akan banyak hal besar terjadi di tanah air salah satunya bencana alam. Bencana alam yang bakal terjadi di tahun Tikus Logam adalah banjir besar. Namun peristiwa ini hanya terjadi satu kali.
"Indonesia akan banyak kejadian wow. Kalau banjir cuma sesekali banjir biasa, yang heboh kemarin doang," kata Master Yohan.
Sebagai pengingat, awal tahun 2020, bencana banjir sudah pernah terjadi di beberapa wilayah. Seperti, Jabodetabek, Bandung Barat, Lebak-Banten dan Sikkan, NTT.
Angin kencang juga akan terjadi tak hanya di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Fenomena ini diprediksi terjadi setelah hujan dan banjir pada bulan April, Mei dan Juni.
Kecelakaan pesawat juga masih akan mewarnai tahun Tikus Logam. Diprediksi kecelakaan pesawat banyak terjadi pada pertengahan bulan Maret sampai April.
Tak hanya pesawat, dia memprediksi akan ada tabrakan kapal dan tabrakan kereta. "Itu banyak di seluruh dunia," ujar Yohan.
Pada semester kedua, Master Yohan memprediksi akan ada kebakaran besar terjadi di Indonesia, seperti yang terjadi di Australia beberapa waktu lalu.
Khusus di Pulau Jawa akan ada kekeringan besar sehingga suhu udara akan terasa sangat panas pada semester kedua. "Bulan Juli sampai Desember itu akan panas sekali ," ujarnya.
Advertisement